JAKARTA - Polandia akan mengirim 60 tank tambahan ke Ukraina, selain 14 tank tempur utama (MBT) Leopard 2 buatan Jerman yang telah dijanjikan, kata perdana menteri negara itu dalam wawancara dengan televisi Kanada pada Hari Kamis.
Warsawa, yang telah memposisikan dirinya sebagai salah satu sekutu setia Kyiv, telah mendesak Jerman untuk mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina dan mengizinkan negara lain untuk melakukannya juga, permintaan yang disetujui Berlin pada Hari Rabu.
"Polandia mengirimkan 250 tank sebagai negara pertama setengah tahun lalu atau bahkan lebih dari itu," kata PM Mateusz Morawiecki kepada CTV News, seperti melansir Reuters 27 Januari.
Pada April tahun lalu, dua bulan setelah Rusia menginvasi Ukraina, Polandia mengatakan telah mengirim tank untuk membantu Kyiv menahan serangan Moskow.
"Saat ini, kami siap mengirim 60 tank modern kami, 30 di antaranya PT-91. Dan di atas tank-tank itu, 14 tank Leopard 2, dari yang kami miliki," terangnya.
Diketahui, PT-91 adalah tank tempur buatan Polandia yang mulai beroperasi pada 1990-an. Itu dikembangkan dari tank T-72 era Uni Soviet.
Menanggapi pengumuman ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada Polandia, atas keputusan untuk memasok tank tambahan.
"Bersama kita akan menang!," cuitnya di Twitter seraya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Duda, PM Morawiecki hingga rakyat Ukraina atas bantuannya.
Terpisah, Kanada pada Hari Kamis mengumumkan akan mengirim empat tank tempur Leopard 2 ke Ukraina. Norwegia juga mengatakan akan mengirim Leopard, sementara Spanyol mengatakan terbuka untuk menyediakannya.
BACA JUGA:
Ukraina mengatakan membutuhkan ratusan MBT Leopard untuk mengusir Rusia dari wilayahnya.
Pada Hari Jumat, Wakil Menteri Pertahanan Polandia Marcin Ociepa mengatakan kepada penyiar swasta RMF FM, butuh waktu sekitar tiga bulan sebelum tank Leopard mencapai Ukraina.
"Tergantung negara mana yang kita bicarakan, tapi saya perkirakan kita berbicara sekitar seperempat... sampai tank-tank itu benar-benar berada di wilayah Ukraina dan berperang," tandasnya.