Berlin Bakal Izinkan Ekspor Tank Buatan Jerman ke Ukraina Jika Amerika Serikat Juga Mengirim
Tank Leopard 2 Jerman. (Wikimedia Commons/Bundeswehr-Fotos)

Bagikan:

JAKARTA - Berlin tidak akan mengizinkan sekutu untuk mengirim tank buatan Jerman untuk membantu Ukraina menghadapi Rusia atau mengirim sistemnya sendiri, kecuali Washington setuju untuk mengirim tank tempur buatan Amerika Serikat, kata pejabat senior Jerman pada Hari Rabu.

Sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memiliki lebih dari 2.000 Main Battle Tank (MBT) Leopard buatan Jerman, yang dianggap sebagai salah satu yang paling canggih di dunia, menurut International Institute for Strategic Studies yang berbasis di London.

Sejumlah negara di Eropa yang memiliki MBT Leopard mengatakan siap mengirimkannya ke Ukraina, jika mendapat persetujuan dari Berlin meski belum ada pengajuan resmi. Itu antara lain Polandia, Finlandia dan Denmark.

Belakangan, awal pekan ini Inggris mengatakan akan mengirim 14 MBT Challenger 2 untuk Ukraina.

"Orang tidak dapat membedakan antara ekspor langsung (tank buatan Jerman) dan ekspor oleh negara ketiga," kata seorang pejabat senior Jerman pada Hari Rabu, melansir The Wall Street Journal 19 Januari.

Tetapi, Amerika Serikat 'belum sampai' dalam hal memberikan MBT mereka M-1 Abrams ke Ukraina, Colin Kahl, Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan, orang nomor tiga di Pentagon, mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu.

tank abrams
Ilustrasi tank M1A1 Abrams Wikimedia Commosn Sgt. 1st Class Jon Soucy

"Tank Abrams sangat rumit, harganya mahal. Sulit untuk dilatih. Ia memiliki mesin jet…Ini bukan sistem yang paling mudah untuk dirawat," kata Dr. Kahl.

Meskipun tidak secara langsung menjawab seruan Jerman untuk AS untuk menyediakan tank, dia mengatakan Pentagon tidak ingin memberikan peralatan yang mana Ukraina tidak dapat memperbaiki, mempertahankan dan tidak mampu membeli dalam jangka panjang

"Ini bukan tentang siklus berita atau apa yang berharga secara simbolis. Itu yang sebenarnya akan membantu Ukraina," kata Dr. Kahl.

Tetapi, AS tetap berharap dapat membujuk Jerman untuk memberi lampu hijau pada tank-tank tersebut. Menteri Pertahanan Lloyd Austin tiba di Berlin Rabu untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan Jerman yang baru Boris Pistorius.

Pejabat AS yakin tank Leopard dapat membantu Ukraina menghadapi serangan-serangan Rusia, yang diperkirakan akan segera dimulai.

"Itulah mengapa kami melihat kemampuan lapis baja mekanis yang modern, dan itulah mengapa fokus pada tank, dan Jerman adalah kunci dari kemampuan itu karena kebutuhan yang paling mendesak, kemampuan yang paling mudah diakses dan berguna adalah Leopard," jelas seorang pejabat pertahanan senior AS.

"Kami sangat optimis bahwa kami akan membuat kemajuan dalam persyaratan ini pada akhir minggu ini," kata pejabat tersebut.

Tidak jelas apakah pejabat AS mengetahui posisi Jerman terkait tank Amerika.

Diketahui, ekspor sejumlah besar tank modern buatan Barat, lama ditentang oleh AS dan sekutu Eropa, akan menandai peningkatan penting dalam dukungan Barat untuk Kyiv. Berlin sejak lama khawatir, langkah seperti itu dapat menyeret negara itu ke dalam konfrontasi langsung dengan Rusia.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada Hari Rabu, Jerman "secara strategis saling terkait" dengan teman dan mitra, ketika harus membuat keputusan tentang bagaimana mendukung Ukraina, termasuk dengan tank.

Terpisah, 50 negara pendukung utama Ukraina yang dikenal sebagai Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina, berencana untuk bertemu di Pangkalan Udara Ramstein A.S. di Jerman pada Hari Jumat, untuk menyepakati paket bantuan militer baru yang substansial ke Kyiv.

Diplomat dari beberapa negara NATO mengatakan, masalah pengiriman Leopard, termasuk persetujuan Jerman untuk ekspor negara ketiga ke Ukraina, akan menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan tersebut.

Saat ini, MBT Leopard terdiri dari dua jenis. Leopard 1 yang dirancang pada 1960-an, dan model Leopard 2 yang jauh lebih modern. Jerman sendiri hanya memiliki sekitar 15 tank Leopard 2 yang dapat dikirim ke Ukraina dalam waktu singkat, kata para pejabat.