Angka Kemiskinan Yogyakarta Turun Menjadi 6,62 Persen pada 2022
Arsip Foto. Petugas menyerahkan bantuan pemerintah kepada warga miskin di Yogyakarta, Selasa (12/5/2020). (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Angka kemiskinan penduduk di Kota Yogyakarta selama tahun 2022 turun menjadi 6,62 persen dari 7,69 persen pada 2021. Penurunan ini berkat strategi penanggulangan kemiskinan yang dijalankan oleh pemerintah.

"Kami patut bersyukur karena angka kemiskinan pada 2022 berkurang cukup signifikan. Ini salah satu hal yang sangat luar biasa," kata Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya usai Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Triwulan IV 2022 di Yogyakarta, Antara, Jumat, 27 Januari. 

Menurut dia, penurunan angka kemiskinan sebesar 1,07 persen selama 2022 menunjukkan bahwa program-program intervensi untuk menanggulangi kemiskinan yang dijalankan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta sudah tepat.

"Tentunya, strategi intervensi yang kami lakukan pada 2022 akan dilanjutkan pada 2023," katanya.

Ia menekankan pentingnya akurasi data dalam penyusunan dan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat miskin.

Pada 2022, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah merampungkan pendataan warga miskin yang akan ditetapkan sebagai keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial (KSJPS).

Pemerintah kota menggunakan data dari 17.451 kepala keluarga yang ditetapkan sebagai KSJPS dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan.

Aman menjelaskan bahwa program penanggulangan kemiskinan tidak hanya diampu oleh salah satu organisasi perangkat daerah (OPD), tetapi merupakan kerja bersama dari berbagai OPD, sehingga anggarannya pun tersebar di berbagai organisasi.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono mengatakan, angka kemiskinan di Kota Yogyakarta pada akhir 2022 lebih rendah dari target awal yang ditetapkan 7,1 persen.

Angka kemiskinan di Kota Yogyakarta, menurut dia, juga berada di bawah rata-rata angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang saat ini 11,34 persen maupun rata-rata angka kemiskinan nasional yang sebesar 9,54 persen.

Sepanjang 2022, total anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk upaya penanggulangan kemiskinan di Kota Yogyakarta mencapai sekitar Rp204 miliar, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Yogyakarta dan Provinsi DIY, serta sumber yang lain.

Realisasi anggaran untuk upaya penanggulangan kemiskinan di Kota Yogyakarta tercatat Rp192 miliar selama 2022.

Agar program pengentasan kemiskinan semakin tepat sasaran, Bappeda Kota Yogyakarta menyusun lokasi prioritas penanganan kemiskinan berbasis kecamatan yang dibedakan menjadi lima bidang, yaitu konsumsi atau pengeluaran, ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, dan ketahanan pangan.

"Tim Penanggulangan Kemiskinan Kota Yogyakarta juga sedang menyusun rencana kerja untuk penanggulangan kemiskinan," kata Agus.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengatakan bahwa capaian kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta pada 2022 sudah cukup baik.

Menurut dia, selama kurun itu capaian kinerja fisik mencapai 99,8 persen sedangkan capaian kinerja keuangan sebesar 89 persen.

"Capaian kinerja fisik Kota Yogyakarta menjadi yang tertinggi di DIY tetapi untuk kinerja keuangan masih perlu ditingkatkan agar tidak banyak terjadi deviasi. Tujuannya juga untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat," katanya.