Bagikan:

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, Yogyakarta menjadi provinsi termiskin di Pulau Jawa, pada 2022. Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menilai, peningkatan pariwisata bisa jadi solusi terbaik.

Temuan BPS ini cukup ironis lantaran Yoyakarta jadi salah satu daerah pemilik destinasi wisata terbaik di pulau Jawa. Bahkan, data menunjukan salah satu desa wisata terbaik dunia ada di Nglanggeran Gunung Kidul, Yogyakarta.

Tak hanya itu, ada juga Desa Wisata Pentingsari di Sleman dan Desa Wisata Tinalah di Kulonprogo yang tidak kalah pesonanya, sehingga menarik wisatawan mancanegara.

Menurut Sandiaga, dengan meningkatkan pariwisata Indonesia, maka semakin banyak juga lapangan pekerjaan yang akan terbuka.

"Melalui berbagai data yang kami olah, pariwisata ini mampu menciptakan enam kali lipat jumlah lapangan kerja," ujar Sandiaga dalam Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Selasa, 24 Januari.

Lebih lanjut, kata Sandiaga, jika jumlah lapangan kerja yang terserap semakin banyak, akan berdampak juga kepada kesejahteraan masyarakat yang dinilai bisa mengurangi angka kemiskinan di Yogyakarta seperti yang disebutkan data BPS 2022.

"Sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat dan tambahan lapangan kerja ini tentunya meningkatkan taraf hidup masyarakat, sehingga angka kemiskinan yang dilaporkan semakin turun," ungkapnya.

Selain itu, event ASEAN Tourism Forum atau ATF yang akan digelar di Candi Prambanan dan beberapa lokasi lainnya di Yogyakarta, pada 2 hingga 5 Februari mendatang, bisa dimanfaatkan sebagai 'bibit' pertumbuhan pariwisata di kota tersebut.

"Persiapannya sudah 96 hingga 97 persen di Yogyakarta dan diharapkan bisa meningkatkan investasi di daerah yang dijuluki Kota Gudeg itu," tutup Sandiaga.

Sekadar informasi, mengutip situs BPS, terlihat angka kemiskinan Yogyakarta memang yang paling tinggi dari semua provinsi yang ada di Jawa, yaitu 11,34 persen, pada semester 1 atau Maret 2022, termiskin kedua ialah Jawa Tengah dengan 10,93 persen, dan termiskin ketiga Jawa Timur, yaitu 10,38 persen.

Kemudian, pada semester 2 atau September 2022 angka kemiskinan Yogyakarta juga masih yang tertinggi di Pulau Jawa, yakni mencapai 11,49 persen, Jawa Tengah 10,98 persen, dan Jawa Timur 10,49 persen.