Menkes Budi Akui Vaksinasi Campak hingga Polio Ketinggalan Gegara Fokus Vaksin COVID-19
Tangkap layar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN)/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui pemberian vaksin untuk penyakit lain, seperti campak dan polio terganggu karena pemerintah fokus menyuntikkan vaksin COVID-19. Akibatnya, terjadi penyakit tersebut mengalami peningkatan penyebaran.

"Kemarin kita sibuk semua vaksinasi COVID, vaksinasi yang lain ketinggalan," kata Budi kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 26 Januari.

Budi kemudian menyebut telah terjadi peningkatan penyebaran campak. Jika biasanya hanya ada 100-200 orang kena penyakit ini, kini jumlahnya bertambah. "Kemarin jadi 3.200 (orang, red)," jelasnya.

Dia menjelaskan penyebaran campak mulai bisa ditekan dengan berbagai cara, termasuk lewat pemberian vaksin di Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Sehingga, pemerintah berharap angka penderita bisa ditekan.

"Kalau kemarin ada 14 provinsi yang masuk kategori KLB (kejadian luar biasa) artinya masing-masing provinsi ada dua yang positif. Nah, sekarang sudah turun ke empat kabupaten dan kota," tegas Budi.

"Harusnya mudah-mudahan (campak, red) bisa terkendali," sambungnya.

Lebih lanjut, Menkes Budi mengatakan campak ini memang tak berbahaya seperti COVID-19. Namun, pemberian vaksinasi tetap harus jadi perhatian semua pihak.

"Campak rubella itu tidak seperti covid. Tidak mematikan. Dia merah-merah. Tapi, yang penting adalah vaksinasi yang diberikan," ujarnya.

"Obat sudah ada, vaksinasi sudah ada. Jadi yang penting vaksinasi saja buat anak-anak," pungkas Budi.