JATENG - Ketua DPR Puan Maharani menghadiri acara Pencanangan Inactivated Poliovirus Vaccine Dosis Kedua (IPV2) di GRHA Bung Karno, Klaten, Jawa Tengah, Rabu 21 Juni.
Turut hadir dalam acara yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Wali Kota (Walkot) Solo Gibran Rakabuming Raka.
Dalam kunjungannya, Puan menekankan pentingnya vaksinasi polio bagi anak guna mewujudkan program Indonesia Emas 2045. Ia mengatakan, langkah awal untuk menjadikan Indonesia yang sehat dan maju adalah terbebas dari penyakit polio.
"Karena Polio penyakit yang dapat merenggut kesempatan Indonesia emas di tahun 2045. Tentu kita tidak dapat membayangkan bahwa di dalam Indonesia yang maju masih ada penyakit seperti polio," kata Puan dalam sambutannya, dikutip dari keterangannya, Rabu 21 Juni.
Untuk diketahui, pemberian vaksin polio hingga dosis dua saat ini masuk sebagai program imunisasi wajib bagi anak yang dicanangkan oleh Pemerintah. Vaksin polio gratis kini diberikan dua kali pada bayi saat usia 4 dan 9 bulan, dari yang sebelumnya hanya dilakukan satu kali saja. Hal itu dilakukan sebagai upaya mendukung Indonesia bebas penyakit polio.
Kemenkes diketahui pernah mendeklarasikan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio pada tahun 2022 menyusul munculnya kasus satu anak di Kabupaten Pidie, Aceh, yang mengalami gejala kelumpuhan. Untuk itu, Puan meminta masyarakat untuk waspada.
"Artinya kita tidak boleh lengah, tidak boleh takabur merasa Indonesia sudah aman dari penyakit-penyakit seperti polio," papar mantan Menko PMK ini.
Puan pun menekankan pentingnya vaksinasi polio dosis kedua bagi anak. Sebab kelengkapan imunisasi pada anak merupakan hal penting untuk mempertahankan Indonesia bebas polio dan mewujudkan eradikasi polio global tahun 2026.
"Penambahan IPV dosis kedua akan meningkatkan perlindungan terhadap semua virus polio, termasuk Virus Polio Tipe 2," jelas Puan.
Di sisi lain, perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI ini menyadari sulitnya mendapatkan kepercayaan masyarakat mengenai pemberian vaksin. Puan mengingatkan saat awal pandemi Covid-19 di mana Pemerintah harus bekerja keras saat menggencarkan vaksinasi untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.
“Kita tahu bahwa kadang rakyat masih suka ragu, masih suka takut dengan yang namanya vaksinasi. Ketika rakyat ragu maka risiko penyebaran penyakit menular seperti polio meningkat," ungkapnya.
Oleh karenanya, Puan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergotong royong menyukseskan imunisasi polio dosis kedua. Ia berharap keberhasilan vaksinasi Covid-19 dapat terulang dalam imunisasi polio dosis kedua ini.
Selain itu, Puan mendorong Pemerintah menggencarkan sosialisasi kepada rakyat akan bahaya dari polio. Dengan begitu, masyarakat dapat semakin percaya dan terhindar dari hoax terkait pemberian imunisasi IPV pada anak.
"Kita sudah tahu bagaimana cara menyukseskan vaksinasi dari pengalaman Pandemi kemarin, jadi tinggal kita aktivasi kembali pengetahun dan pengalamannya kita untuk melawan Polio," terang Puan.
BACA JUGA:
- https://voi.id/berita/288458/rapat-paripurna-dpr-puan-terima-laporan-hasil-pemeriksaan-keuangan-pemerintah-pusat-2022-dari-bpk
- https://voi.id/berita/285242/pdip-ungkap-ada-tim-khusus-cari-cawapres-ganjar-pranowo-di-pilpres-2024
- https://voi.id/berita/288291/ketemu-kaisar-naruhito-di-hotel-kempinski-puan-puji-jepang-mitra-penting-indonesia
BACA JUGA:
Ditambahkannya, program imunisasi polio yang dicanangkan Pemerintah harus terus dikawal oleh semua pihak, termasuk DPR, agar dapat berjalan dengan baik. Pengawasan tersebut, menurut Puan, mulai dari ketersediaan vaksin, pendistribusian ke daerah hingga pengamatan pasca anak menerima vaksinasi.
"Semoga apa yang kita canangkan hari ini diberi kemudahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga anak-anak kita terbebas dari polio dan benar-benar terwujud Indonesia Emas 2045 yang sehat," ucap cucu Bung Karno itu.
Usai memberi sambutan, Puan ditemani Ganjar lalu meninjau 60 Balita yang hendak diimunisasi polio di GRHA Bung Karno. Ia terlihat menghampiri meja pemeriksaan, meja penyuntikan hingga ruang kontrol pasca imunisasi.
"Jangan sampai polio ini muncul dan meresahkan masyarakat Indonesia khususnya anak-anak. Jadi memang ini diperlukan gotong royong bersama antara seluruh kepala daerah seluruh Indonesia bersama masyarakat untuk bisa membawa anaknya datang ke Puskesmas," imbau Puan.
Ganjar yang turut mendampingi Puan terlihat sesekali menggendong Balita yang hendak diberikan imunisasi. Sebagai kepala daerah, ia juga memastikan akan mengawasi dan memberikan sosialisasi tentang program imunisasi polio dosis kedua.
"Di Jawa Tengah akan digencarkan proses imunisasi vaksin polio dosis kedua sebagai konsistensi atas program pemerintah pusat dan demi menyukseskan Generasi Emas 2045," jelas Ganjar.
Sementara itu, Menkes Budi Gunadi menyatakan Bio Farma berperan aktif dalam memproduksi vaksin Novel Oral Polio Vaksin tipe 2 (nOPV2) sebagai vaksin polio generasi baru yang pertama di dunia.
"Jadi dalam pendistribusianya, kami telah mengembangkan vaksin produksi dalam negeri, jadi jangan takut kehabisan. Ini vaksin untuk anak usia di bawah satu tahun, berbeda dengan vaksin untuk Covid yang jumlah pendistribusiannya cukup banyak," terang Budi dalam kesempatan yang sama.
"Kemarin juga imunisasi polio sempat terhenti karena kami fokus pada vaksin booster Covid-19. Saat ini kami akan mulai lagi," imbuhnya.
Selesai menghadiri pencanangan imunisasi polio kedua di Klaten, Puan bersama rombongan kemudian bertolak ke Sukoharjo untuk meninjau pelayanan imunisasi di Posyandu Gumpang, Kec. Kartasura. Bupati Sukoharjo, Etik Suryani juga ikut mendampingi.
Di Posyandu Gumpang, Puan melihat-lihat proses imunisasi yang sedang berlangsung di lokasi tersebut. Bersama Ganjar, Puan menghibur anak-anak yang menangis setelah disuntik vaksin.
Puan juga memberi mainan untuk anak-anak yang mengikuti imunisasi. Tak hanya itu, Puan terlihat pula mengecek vaksin IPV 2 yang diberikan kepada anak-anak sambil berbincang dengan tenaga kesehatan.
Di lokasi itu, Puan sesekali diajak berfoto dan bersalaman dengan ibu-ibu yang sedang membawa anaknya disuntik vaksin polio. Ia juga mendengarkan aspirasi dari ibu-ibu kader posyandu.
“Ibu-ibu kader Posyandu adalah garda terdepan agar masyarakat membawa anaknya untuk imunisasi polio. Terima kasih atas dedikasinya,” kata Puan.