Diduga Langgar Wilayah Udara, Pasukan Rwanda Tembaki Jet Militer Kongo
Ilustrasi militer Rwanda. (Wikimedia Commons/USAF/SSgt Ryan Crane)

Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Rwanda menembaki sebuah jet tempur dari Republik Demokratik Kongo (DRC) yang dikatakan telah melanggar wilayah udaranya pada HariSelasa , mendorong pemerintah Kongo menuduhnya melakukan tindakan perang.

Sebuah video yang dibagikan secara luas di media sosial Kongo memperlihatkan sebuah proyektil ditembakkan ke arah sebuah pesawat militer lintas udara, sebelum meledak di udara dekat pesawat yang terus terbang tersebut.

Kongo membantah tuduhan Rwanda bahwa jet itu berada di wilayah udara Rwanda, perselisihan terbaru antara kedua negara yang hubungannya tegang oleh pemberontakan.

"Tembakan Rwanda diarahkan ke sebuah pesawat Kongo yang terbang di dalam wilayah Kongo," katanya dalam sebuah pernyataan, membenarkan bahwa pesawat itu mendarat di ibu kota provinsi Goma tanpa mengalami kerusakan besar, melansir Reuters 25 Januari.

Ini menggambarkan langkah Rwanda sebagai "tindakan agresi yang disengaja, merupakan tindakan perang" yang bertujuan merusak perjanjian damai, guna mengakhiri serangan oleh kelompok pemberontak M23.

Sebelumnya, Pemerintah Rwanda mengatakan pasukannya telah menembaki jet Kong setelah melanggar wilayah udara Rwanda di Rubavu, area yang sama dengan dugaan pelanggaran sebelumnya, "mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan defensif."

"Rwanda meminta DRC untuk menghentikan agresi ini," kata juru bicara pemerintah Yolande Makolo dalam sebuah pernyataan.

Diketahui, Kongo, pakar PBB dan kekuatan Barat menuduh Rwanda mendukung M23 di Kongo timur, yang merebut beberapa kota dan desa dalam pertempuran baru tahun lalu. Tapi, Rwanda membantah terlibat.

Sementara, para pemimpin daerah menengahi kesepakatan pada November, di mana kelompok yang dipimpin Tutsi dimaksudkan untuk mundur dari posisi yang baru-baru ini direbut pada 15 Januari, sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri pertempuran yang telah membuat sedikitnya 450.000 orang mengungsi.

Presiden Kongo Felix Tshisekedi pekan lalu mengatakan, pemberontak belum sepenuhnya ditarik dari daerah itu.

Pada Bulan Desember, Rwanda mengatakan jet tempur lain dari Kongo telah melanggar wilayah udaranya.

Sebuah pesawat perang Kongo yang tidak bersenjata juga mendarat sebentar di bandara Rwanda pada November saat melakukan misi pengintaian di dekat perbatasan, yang menurut Kongo adalah sebuah kecelakaan.