JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Hari Selasa, Kyiv membutuhkan sekutu untuk memutuskan apakah mereka akan mengirimkan tank modern untuk memperkuat pertahanan negara melawan Rusia.
Jerman dikatakan akan mengirim tank tempur utama (MBT) Leopard 2 ke Ukraina dan mengizinkan negara lain untuk melakukan hal yang sama, sementara Amerika Serikat dapat memasok MBT M1 Abrams menurut sumber-sumber yang mengetahui hal tersebut, kendati Berlin dan Washington belum secara resmi mengonfirmasi berita tersebut.
Presiden Zelensky mengatakan masalahnya bukan tentang lima, 10 atau 15 tank, karena kebutuhan Ukraina lebih besar. Tetapi tentang mencapai keputusan akhir tentang pengiriman nyata.
"Diskusi harus diakhiri dengan keputusan," kata Presiden Zelensky dalam pidato video malamnya, melansir Reuters 25 Januari.
"Keputusan untuk memperkuat pertahanan kita melawan teroris. Sekutu memiliki jumlah tank yang diperlukan. Ketika keputusan penting yang diperlukan dibuat, kami akan dengan senang hati berterima kasih atas setiap keputusan penting," paparnya.
Sebelumnya, Kanselir Jerman Olaf Scholz mewaspadai tindakan yang dapat memacu Rusia untuk meningkatkan perang, dan apa yang mereka anggap sebagai risiko aliansi NATO ditarik ke dalam konflik.
Presiden Zelensky mengulangi anggapan Ukraina, bahwa Rusia sedang merencanakan gelombang agresi baru, dengan tanda-tanda pertama sudah terlihat di wilayah Donbas yang lebih luas di tenggara Ukraina.
BACA JUGA:
"Para penjajah sudah meningkatkan tekanan di sekitar Bakhmut dan Vuhledar dan di tempat lain," ungkap Presiden Zelensky.
"Dan mereka ingin meningkatkan tekanan dalam skala yang lebih besar," tandasnya.
Diketahui, pertempuran di sekitar kota timur Bakhmut telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan Rusia mengklaim sejumlah keberhasilan dalam kampanyenya di sana.