JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sebanyak 83 kali gempa susulan terjadi setelah gempa utama magnitudo (M) 7,1 mengguncang Laut Maluku.
"Sebanyak 83 kali gempa susulan pasca gempa magnitudo 7,1 di Laut Maluku," tulis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono lewat akun Twitternya, @DaryonoBMKG, Jumat 20 Januari.
Gempa M 7,1 terjadi pada Rabu 18 Januari pukul 13.06 WIB. Titik tepat gempa berlokasi di laut pada jarak 124 km sebelah selatan Kota Melonguane, Sulawesi Utara, pada
Gempa utama dengan kedalaman 71 km ini dirasakan (Skala MMI) III Minahasa, III Manado, III Minahasa Utara, III Bitung, III Ternate, III Sofifi, III Halmahera Timur, III - IV Talaud.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan getaran gempa M 7,1 di Meloguane merusak enam rumah di Morotai, Maluku Utara (Malut).
“Dua unit rumah rusak di Desa Sabatai Tua, Kecamatan Morotai Selatan; dan empat unit rumah rusak di Desa Sangowo Barat, Kecamatan Morotai Timur, Kabupaten Morotai,” ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Kamis 18 Januari.
Sebagai antisipasi adanya potensi dampak gempa susulan, BMKG dan BPBD memberikan rekomendasi kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.