Polisi Duga Korban Pembunuhan Berantai Lebih Dari 9 Orang, Usut Partner In Crime Para Tersangka
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi (Rizky AP/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Polisi menduga jumlah korban dari tiga tersangka pembunuhan berantai lebih dari sembilang orang. Sebab, berdasarkan keterangan saksi masih ada beberapa rekannya yang belum diketahui keberadannya.

"Dari beberapa saksi ada yang menyatakan masih ada teman kami belum jelas di mana (keberadaannya, red)," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Kamis, 19 Januari.

Orang-orang yang belum diketahui keberadaanya ini disebut sempat berhubungan dengan tersangka.  Dalam proses pengungkapan, lanjut Hengki, pihaknya tak akan mengejar pengakuan tersangka. Melainkan, menggali keterangan dari saksi hingga pihak-pihak yang selamat dari aksi para pembunuh berantai tersebut.

"Kami akan telusuri dari para korban penipuan maupun lainnya," sebutnya.

Bahkan, lanjut Hengki pihaknya juga akan mendalami dugaan ada rekan dari para tersangka yang ikut terlibat dalam pembunuhan berantai tersebut.

"Kemudian apakah mungkin ada partner in crime yang lain," kata Hengki.

Adapun, ketiga tersangka ketiga tersangka yakni, Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Dulloh, dan M Dede Solehudin.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran pada kesempatan sebelumnya menyebut tiga tersangka itu telah mengahabisi nyawa sembilan orang. Lima di antaranya dikubur dan satu dibuang ke laut.

"Berarti ada 9, untuk kepastiannya sedang kita proses," ujar Irjen Fadil.

Terungkapnya jumlah korban tak hanya berdasarkan keterangan para tersangka. Tetapi dengan fakta tambahan soal temuan kerangka manusia di tiga lubang yang berada di rumah tersangka Solihin di kawasan Cianjur.

"Lubang pertama berisi kerangka anak kecil diduga atas nama Bayu umur 2 tahun, di samping rumah Dullah atau Solihin," sebutnya.

Kemudian, di lubang kedua ditemukan dua kerangka manusia yang dari pendalaman sementara diduga beridentitas Wamen dan Wiwi.

Sedangkan, untuk lubang ketiga berisi kerangka manusia diduga atas nama Farid.

Lalu, ada pula satu korban yang belum teridentifikasi di wilayah Garut. Namun, jasad itu dari pengakuan tersangka sempat dibuang ke laut hingga akhirnya diputuskan untuk dikuburkan.