Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI menuntaskan proyek 942 penanganan banjir meliputi pembangunan sembilan polder, empat waduk, dan peningkatan kapasitas dua sungai pada Maret-April 2023.

"Insyaallah sekitar Maret-April akan tuntas dan siap diresmikan," kata Asisten Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris di Kembangan, Jakarta Barat, Kamis 19 Januari.

Dengan rampungnya proyek tersebut, ditargetkan dapat mengurangi banjir di sejumlah titik di Ibu Kota yang kerap muncul saat cuaca ekstrem. Proyek pengendalian banjir itu tersebar di lima wilayah di DKI Jakarta.

Proyek infrastruktur pengendalian banjir itu menggunakan anggaran tahun jamak yang dialokasikan Pemprov DKI dari pinjaman pemerintah pusat hingga Rp1 triliun melalui Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada 2021.

Untuk lokasi sembilan polder dalam program itu tersebar di Muara Angke, Teluk Gong, Mangga Dua, Kelapa Gading, Pulomas, Marunda JGC, Green Garden, Kamal, dan Pompa Tipala-Pompa Adhyaksa.

Sedangkan lokasi empat waduk atau retensi air tersebar di Ruang Limpah Sungai (RLS) Pondok Ranggon, Embung Wirajasa, RLS Brigif, dan RLS Lebak Bulus.

Sementara itu, lokasi peningkatan kapasitas dua sungai atau kali tersebar di Kali Besar Sodetan Kanal Museum Bahari dan Sungai Ciliwung Hilir kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Selain proyek 942 yang ditargetkan mengurangi banjir Jakarta, dua bendungan yakni Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat juga ditargetkan mengurangi potensi banjir di Jakarta.

Presiden Joko Widodo sebelumnya meresmikan proyek dua bendungan kering itu pada 23 Desember 2022.

Kepala Negara menyebutkan dua bendungan itu ditargetkan mereduksi banjir di Jakarta sekitar 30,6 persen atau sekitar 12 kelurahan tidak terdampak banjir.

Bendungan Ciawi ini adalah bendungan kering (dry dam) ini sudah dimulai pembangunannya tahun 2016 dan bisa menampung kurang lebih 6,05 juta meter kubik. Sedangkan Bendungan Sukamahi mampu menampung kapasitas 1,7 juta meter kubik.