Bagikan:

ACEH - Pemerintah Provinsi Aceh menyatakan, masyarakat daerah itu secara sukarela memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya di UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya Ladong Tuna Sosial Dinas Sosial Aceh, Aceh Besar.

"Banyak warga yang memberikan bantuan secara pribadi untuk para pengungsi Rohingya di sana," kata Kepala Dinas Sosial Aceh Yusrizal di Banda Aceh, Antara, Rabu, 18 Januari. 

Yusrizal menyampaikan kebutuhan dasar untuk pengungsi tersebut memang ditangani oleh UNHCR dan IOM. Meski demikian masyarakat juga ikut memberikan dukungan kepada imigran Muslim itu.

"Kebutuhan mereka masih ditangani oleh UNHCR dan IOM, dan kami tetap menerima support dari masyarakat dengan pengaturan untuk pemerataan," ujarnya.

Yusrizal menuturkan selama ini masyarakat sekitar lokasi penampungan banyak yang ikut membantu kebutuhan pengungsi seperti mi instan, biskuit, pakaian, jilbab dan bentuk lainnya.

Bantuan masyarakat itu, kata Yusrizal, kemudian diserahkan melalui petugas lapangan, kemudian diatur atau dikumpulkan terlebih dahulu sampai diperkirakan cukup untuk dibagikan secara merata.

"Misalnya, kalau ada warga yang membawa satu kotak mi instan maka panitia menunggu lagi sampai jumlahnya cukup, dan baru dibagikan," katanya.

Yusrizal menegaskan bantuan masyarakat tersebut diberikan sebagai bentuk rasa kemanusiaan atau simpati kepada para pengungsi, sehingga mereka mau membantu secara sukarela dan sesuai kemampuan masing-masing.

Saat ini terdapat 241 pengungsi Rohingya yang ditempatkan sementara di fasilitas sosial (UPTD tuna sosial) milik Pemerintah Aceh di kawasan Ladong Kabupaten Aceh Besar.

Sebanyak 241 pengungsi Rohingya tersebut adalah mereka yang terdampar pada 25 Desember 2022 sebanyak 57 orang dan 8 Januari 2023 mencapai 184 jiwa.

Mereka kemudian ditampung di satu lokasi yang dikelola Dinas Sosial Aceh tersebut.