KPK Sebut Masalah Kesehatan Lukas Enembe karena Faktor Usia
Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe yang terjerat kasus dugaan korupsi kembali dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto. (Tsa Tsia-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan penyakit yang diderita Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe terjadi karena faktor usia. Salah satu, sakit yang dideritanya adalah hipertensi.

"Kalau ada gangguan kesehatan hipertensi itu kan karena faktor usia. Mungkin juga karena kondisi badan," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dikutip dari YouTube KPK RI, Rabu, 18 Januari.

Alexander bilang keterangan ini bukan sembarangan disimpulkan KPK melainkan dari RSPAD Gatot Soebroto dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Kondisi ini yang membuat pengobatan di luar negeri dirasa belum penting.

"Itu sudah bisa diatasi lewat pemeriksaan yang bersangkutan di RSPAD," tegasnya.

Sebelumnya, Lukas ditahan setelah dia ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi pengadaan proyek di Pemprov Papua. Saat penahanan, dirinya tampak menggunakan kursi roda.

Dalam kasus ini, Lukas diduga menerima uang dari Direktur PT Tabi Bangun Papua Rijantono Lakka agar perusahaan tersebut mendapat proyek. Diduga kongkalikong ini juga dilakukan dengan pejabat di Pemprov Papua.

Adapun kesepakatan di antara mereka yakni pemberian fee 14 persen dari nilai kontrak. Fee harus bersih dari pengurangan pajak.

Setidaknya, ada tiga proyek yang didapatkan Rijantono atas pemufakatan jahat itu. Pertama yakni peningkatan Jalan Entrop-Hamadi dengan nilai proyek Rp14,8 miliar.

Rehabilitasi sarana dan prasarana penunjang PAUD Integrasi dengan nilai proyek Rp13,3 miliar. Terakhir, proyek penataan lingkungan venue menembang outdoor AURI dengan nilai proyek Rp12,9 miliar.

Setelah proyek itu benar dimenangkan, Rijantono menyerahkan uang sebesar Rp1 miliar kepada Lukas. Selain itu, Lukas juga diduga menerima gratifikasi hingga miliaran rupiah.