SULTENG - Polisi menyatakan aktivitas pekerja di smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) kembali berangsur normal pada hari ini, Selasa 17 Januari.
Bentrokan berdarah antarpekerja sempat terjadi di kawasan PT GNI di Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Sabtu, 14 Januari.
"GNI sudah mulai operasional pascabentrokan dan perusahaan juga melihat bahwa dari sisi pengamanan yang kami siapkan semuanya mendukung untuk kegiatan tersebut bisa berjalan kembali,” kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto, di Palu, Selasa 17 Januari, disitat Antara.
Didik mengatakan, situasi di PT GNI semakin kondusif. Aparat keamanan masih menjaga ketat kawasan smelter usai bentrokan yang menewaskan dua pekerja terjadi.
“Situasinya relatif kondusif, sesuai laporan yang saya terima pagi tadi ratusan karyawan sudah memulai berdatangan,” tuturnya disitat Antara.
Ia menyebutkan, petugas security yang didampingi aparat TNI-Polri melakukan pemeriksaan kartu identitas kepada setiap karyawan yang masuk untuk bekerja.
Pihak keamanan siap memberikan pengawalan dan pengamanan baik untuk para pekerja maupun keberlangsungan operasional perusahaan.
BACA JUGA:
Polda Sulteng mengimbau masyarakat lingkar tambang dan karyawan GNI tidak terprovokasi dengan isu yang tidak jelas kebenarannya, sebab hal ini bisa mengundang riak.
"Terkait masalah-masalah industrial yang bisa diselesaikan secara aturan undang-undang hendaknya dilakukan sesuai tahapannya, TNI/Polri akan mengawal proses tersebut, sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik,” ujar Didik.
Dari peristiwa ini, polisi telah memeriksa 31 orang yang diduga terlibat. Dari 31 orang, 17 orang di antaranya terbukti melakukan perusakan fasilitas perusahaan, sedangkan 14 orang lainnya dinyatakan tidak terbukti, namun tetap diberlakukan wajib lapor.
"Sisanya yang belum diperiksa, segera dilakukan pemeriksaan sebagai penanganan hukum," ujar Didik.