JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon menilai pekerja lokal atau warga negara Indonesia (WNI) masih tidak dianggap di negaranya sendiri.
Menurutnya, soal hak-hak yang diperoleh, pekerja lokal tidak seistimewa pekerja asing atau warga negara asing (WNA) yang bekerja di Indonesia.
"Buruh asing diistimewakan, buruh lokal dianaktirikan," kata Fadli Zon dalam akun Twitternya, @fadlizon, Senin 16 Januari.
Tidak diketahui terkait apa cuitan Fadli Zon menyinggung soal kesejahteraan pekerja atau buruh itu. Anggota DPR tersebut tidak menjelaskan lebih jauh.
Namun terkini, bentrokan sempat terjadi antara pekerja tambang di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Desa Bunta, Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kericuhan itu melibatkan pekerja lokal dengan pekerja asing yang berawal dari cekcok kecil hingga merembet menjadi bentrokan besar pada Sabtu 14 Januari malam. Buntut dari bentrokan itu 2 pekerja tewas.
Sebelumnya, Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkasson Hehi menduga bentrokan tersebut dipicu provokator dari luar kepentingan kesejahteraan karyawan dan keberlangsungan industri nikel. Menurutnya, provokator bentrokan di PT GNI membawa agenda-agenda sendiri.
"Kami tidak ingin suasana tenteram dan damai yang selama ini terjaga di Morut, dirusak oleh para provokator. Kami menginginkan kehadiran investor untuk mengelola potensi daerah bagi kesejahteraan masyarakat," ujarnya disitat Antara.
Delis juga membantah isu-isu yang beredar terkait bentrokan dipicu oleh penganiayaan pekerja asing atau WNA terhadap pekerja lokal atau WNI
"Tolong diluruskan informasinya ya. TKA yang diserang duluan, lalu terjadi bentrok. Di tengah bentrok ini, ada oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan pengerusakan dan penjarahan di asrama karyawan putri TKI," tandasnya.