JAKARTA - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Hari Senin, pasokan kendaraan lapis baja Barat ke Ukraina tidak akan mengubah situasi di medan perang, mengatakan operasi militer khusus tetap berlanjut dan tujuan akan tercapai.
"Itu tidak dapat mengubah apa pun," kata Peskov, ketika diminta mengomentari niat negara-negara Eropa untuk memasok kendaraan lapis baja ke Ukraina, melansir TASS 16 Januari.
"Operasi militer khusus akan berlanjut. Tank-tank ini terbakar dengan baik dan akan terbakar seperti yang lainnya. Tujuan dari operasi militer khusus akan tercapai," tegasnya.
Ditanya tentang keputusan Inggris untuk mengirim Tank Tempur Utama (MBT) Challenger 2 ke Ukraina, Peskov menekankan, tindakan tersebut dapat memperpanjang krisis dan "menyebabkan lebih banyak masalah bagi negara Ukraina."
"Kami mengevaluasi dan memandang [keputusan seperti itu] dengan sangat negatif. Kami tidak merahasiakan sikap kami. Inggris, negara-negara Eropa lainnya, Polandia dan seterusnya, yang sekarang berspekulasi tentang niat mereka untuk memulai babak baru pasokan baru, lebih banyak peralatan militer canggih ke Ukraina, tidak mampu mengubah situasi di lapangan. Mereka harus menyadari hal ini," papar juru bicara Kremlin.
Lebih jauh dikatakan, Moskow meragukan bahwa negara-negara Barat "peduli dengan nasib orang-orang yang tinggal di Ukraina atau masa depan mereka".
"Mereka hanya menggunakan negara itu sebagai alat untuk mencapai tujuan anti-Rusia mereka," ungkap Peskov.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, Inggris mengumumkan keputusannya untuk mengirim 14 tank Challenger 2 dan sejumlah artileri AS90 self-propelled gun ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.
Pada 6 Januari, Amerika Serikat mengumumkan alokasi tambahan 3 miliar dolar AS untuk dukungan militer ke Kyiv. Paket ini akan mencakup kendaraan tempur infanteri Bradley dan howitzer self-propelled.
Sebelumnya, Jerman mengatakan akan memasok Kyiv dengan sejumlah kendaraan tempur infanteri Marder, sedangkan Prancis akan mengirim tank beroda AMX-10 RC ke Ukraina. Terbaru, Polandia dan Finlandia menyatakan kesiapannya untuk mengirim tank Leopard 2 buatan Jerman untuk Ukraina.