Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht Umumkan Pengunduran Diri
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht. (Wikimedia Commons/U.S. Secretary of Defense)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengundurkan diri dari Pemerintahan Kanselir Olaf Scholz pada Hari Senin, di tengah kritik dan tekanan yang datang terhadap dirinya maupun pemerintahan.

"Hari ini saya meminta kanselir untuk memberhentikan saya dari jabatan menteri pertahanan federal," Lambrecht, anggota Partai Sosial Demokrat (SPD), mengatakan dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 16 Januari.

Keputusannya untuk mundur datang saat Jerman berada di bawah tekanan untuk menyetujui peningkatan dukungan militer internasional untuk Kyiv, dan kemampuan pertahanan Jerman dipertanyakan setelah beberapa tank infanteri Puma tidak berfungsi selama latihan militer baru-baru ini.

Lambrecht telah dikritik karena gagal memperkuat Bundeswehr dengan cepat, meskipun dana khusus 100 miliar euro telah disetujui untuk tujuan itu setelah Rusia menginvasi Ukraina. Terbaru, Lambrecht dikritik oleh media dan tokoh oposisi karena mengunggah video luar ruangan di media sosial pada Tahun Baru, di mana dia berterima kasih kepada prajurit dan wanita, tetapi nyaris tak terdengar lantaran suara latar dari petasan dan kembang api.

Sementara mengutip AP, Lambrecht mengatakan "fokus media selama berbulan-bulan pada pribadi saya" telah menghalangi debat faktual tentang militer dan kebijakan keamanan Jerman.

"Pekerjaan berharga para prajurit dan banyak orang di departemen saya harus dikedepankan," tandasnya.

Lambrecht (57) telah menjabat sebagai Menteri Pertahanan sejak Scholz menjadi Kanselir Jerman pada Desember 2021. Para kritikus telah lama menggambarkannya sebagai orang yang tidak masuk akal, tetapi Scholz mendukungnya, menggambarkannya bulan lalu sebagai "menteri pertahanan kelas satu".

Pengunduran diri Lambrecht terjadi pada saat yang sensitif, karena Scholz menghadapi tekanan yang meningkat untuk membuat langkah maju yang signifikan dalam bantuan militer Jerman ke Ukraina dengan menyetujui pengiriman tank tempur Leopard 2.

Awal bulan ini, Jerman setuju untuk menyediakan 40 pengangkut personel lapis baja Marder dan baterai rudal pertahanan udara Patriot ke Kyiv.

Jerman telah memberikan dukungan substansial kepada Ukraina dalam beberapa bulan terakhir, termasuk howitzer, senjata anti-pesawat self-propelled Gepard dan yang pertama dari empat sistem rudal permukaan-ke-udara IRIS-T.

Tetapi para kritikus, beberapa di dalam koalisi pemerintahan Jerman, telah lama mengeluhkan keragu-raguan Kanselir Scholz untuk meningkatkan bantuan.

Belum jelas apakah Kanselir Scholz akan menunjuk penggantinya pada Senin, menurut sumber pemerintah.

Komisaris Parlemen untuk Angkatan Bersenjata, Eva Hoegl, menteri muda pertahanan Siemtje Moeller, ketua partai SPD Lars Klingbeil dan Menteri Tenaga Kerja Hubertus Heil disebut sebagai calon penerus oleh media Jerman.

Tekanan untuk menemukan penggantinya dengan cepat juga meningkat, seiring rencana Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin tiba di Berlin pada Hari Kamis, menghadiri konferensi keesokan harinya di pangkalan militer AS di Ramstein, untuk membahas dukungan lebih lanjut bagi Ukraina.

Terkait