Trauma Gempa M 7,5 Maluku, Banyak Siswa di Tanimbar Tak Diizinkan ke Sekolah
Ilustrasi. SD Negeri 1 Praja Taman Sari di Desa Wonuamonapa, Konawe, Sulawesi Tenggara (Antara)

Bagikan:

MALUKU - Aktivitas belajar mengajar di sekolah wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Provinsi Maluku, kembali berjalan seperti biasa hari ini, Rabu 11 Januari.

Tanimbar menjadi daerah terdampak gempa magnitudo (M) 7,5 yang terjadi di Maluku pada Selasa 10 Januari dini hari.

“Akitivitas persekolahan pasca gempa di KKT berjalan seperti biasa, tidak ada pemberlakuan hari libur sekolah dari Pemerintah KKT,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanimbar, Zakarias Lessy, Rabu 11 Januari, disitat Antara.

Meskipun aktivitas sekolah berjalan seperti biasa pada hari ini, Lessy mengaku banyak kursi di ruang kelas masih kosong. Musababnya banyak orang tua belum mengizinkan anaknya ke sekolah imbas trauma yang dihadapi akibat gempa M 7,5 Maluku.

“Karena trauma, mereka belum mengizinkan anak-anaknya untuk ke sekolah, intinya ada rasa takut dan trauma dari orang tua,” tuturnya disitat Antara.

Selain khawatir masih trauma, para orang tua cemas anaknya belum dalam kondisi fit berkegiatan di sekolah.

“Mungkin karena rasa ngantuk setelah peristiwa tersebut yang terjadi pada dini hari, dan setelahnya masih ada rasa takut, makanya tidurnya tidak pulas (tidur sampai larut, red). Tapi tidak semuanya. Ada anak-anak siswa juga yang ke sekolah,” katanya.

Lessy menegaskan prinsipnya aktivitas sekolah tetap berjalan, karena di samping itu, Selasa 10 Januari merupakan hari kedua tahun ajaran baru.

“Sehingga sebagian sekolah masih dalam proses pembersihan lingkungan sekolah, jadi belum aktif belajar,” terang Lessy.

Ia mengimbau seluruh masyarakat terutama anak-anak yang sekolah agar tetap waspada dan menahan diri dari hoaks.

“Imbauan pemda kepada masyarakat Tanimbar agar tetap waspada, dan jangan termakan hoaks dari informasi yang tidak jelas sumbernya,” pinta Lessy.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi pada Selasa 11 Januari, pukul 02.47 WIT, pusatnya berada di laut pada kedalaman 131 km di koordinat 7,25 Lintang Selatan dan 130,18 Bujur Timur, sekitar 148 km barat laut Maluku Tenggara Barat.

Gempa tersebut dirasakan pada skala V MMI di Kota Saumlaki; IV MMI di Dobo dan Tiakur; III-IV MMI di Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata, Sorong, dan Kaimana; II-III di Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, dan Kota Kupang; serta II MMI di Ambon dan Piru (Kabupaten Seram Bagian Barat).