Bagikan:

JAKARTA - Densus 88 Antiteror menemukan tempat pelatihan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). Tempat tersebut digunakan untuk melatih para teroris muda agar mahir menggunakan senajata, merakit bom, hingga penyergapan.

"Mereka dilatih bergaya militer dengan tujuan untuk membentuk pasukan sesuai dengan program yang dibuat oleh pemimpin jaringan ini (JI)," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono dalam keterangannya, Minggu, 27 Desember.

Tempat pelatihan ini, kata Argo, berada di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. Selain itu, tempat pelatihan ini berbentuk layaknya villa biasa tapi memang sepi dari aktivitas masyarakat.

Tempat pelatihan ini pun diduga sudah lama digunakan. Dari hasil penelusuran sudah 7 angkatan yang dilatih dengan total 96 anggota.

Bahkan, setelah dilatih mereka dikirim ke Suriah. Para teroris muda ini sudah dikirim sejak 2013-2018 dengan dana yang sudah disiapkan oleh jaringan tersebut.

“Setelah pelatihan disini, generasi muda ini selanjutnya dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer dan perakitan senjata api serta bom. Mereka mempersiapkan generasi muda ini dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan ini (JI),” sambung Argo Yuwono.

Dalam pelatihan para teroris muda, sosok yang menjadi guru tak lain yakni, Joko Priyono alias Karso. Dia ditunjuk langsung oleh amir atau pimpinan kelompok JI Para Wijayanto. 

Dalam dunia terorisme, Karso merupakan teroris yang cukup mahir. Dia ditangkap pada 2019 lalu dan telah berstatus narapidana dengan masa hukuman lebih dari 3 tahun penjara.

Sementara untuk pola perekrutan para teroris muda, sambung Argo, kelompok ini mencari anak-anak cerdas dari beberapa pondok pesantren. Mereka mencari santri yang mendapat peringkat 1 hingga10 di pondok pesantrennya.

"Tiap angkatan 10-15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih," kata Argo.