Bagikan:

MALANG - Polres Malang menduga kuat kerangka manusia yang ditemukan pada Kamis (5/1) di ladang tebu di Dusun Ketapang, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik menjelaskan pihaknya melalui Unit Identifikasi Satreskrim Polres Malang telah melakukan analisa terhadap kerangka manusia tersebut.

"Hasil pemeriksaan terhadap kerangka beserta sejumlah properti nya, menguatkan bahwa kerangka tersebut merupakan ODGJ," ucap Taufik dikutip ANTARA, Senin, 9 Januari.

Taufik menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Unit Identifikasi tersebut menyatakan kerangka manusia tersebut berjenis kelamin laki-laki, yang terlihat dari tulang pinggul yang kecil.

Selain itu, lanjutnya, juga ditemukan rambut yang menggimbal atau kotor yang diduga kuat berasal dari kerangka tersebut. Kerangka itu juga telah dilakukan visum oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang.

"Berdasarkan hasil visum, petugas mengetahui bahwa kondisi kerangka utuh dan tidak ada resapan darah. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban," ujarnya.

Korban diduga kuat meninggal dunia karena kelaparan dan kedinginan pada ladang tebu tersebut. Selain mengumpulkan sejumlah bukti di tempat kejadian perkara, polisi juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

Beberapa saksi yang diperiksa mengaku pernah mengetahui keberadaan korban yang merupakan ODGJ berkeliaran di sekitar lokasi sebelum meninggal. Hal tersebut diperkuat dengan ciri-ciri rambut dan pakaian yang dikenakannya.

"Ada saksi yang mengaku mengetahui keberadaan ODGJ di sekitar TKP, hal itu menguatkan kesimpulan petugas," katanya.

Polres Malang juga telah melakukan upaya lain guna mengungkap identitas dari temuan kerangka tersebut, dengan menyebarkan informasi ciri-ciri maupun barang bawaan yang ditemukan di sekitar TKP kepada sejumlah relawan maupun melalui sosial media.

"Kita juga sampaikan ke komunitas relawan maupun sosial media, apabila ada masyarakat yang mengetahui atau kehilangan anggota keluarga, silakan melaporkan kepada kami," ujarnya.