JAKARTA - Korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya saat ini dirawat di sejumlah rumah sakit.
Berdasarkan data yang dihimpun VOI, jumlah korban di Rumah Sakit Hasta Husada Kepanjen terdapat 4 orang meninggal dunia dan 20 orang masih dalam masa perawatan.
Di Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen terdapat 73 orang meninggal dunia dan 19 orang masih dalam perawatan.
Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen terdapat 34 orang pasien meninggal dunia dan 6 orang masih dalam perawatan.
Rumah Sakit Kanjuruhan Kepanjen ada 3 orang meninggal dunia dan 79 orang masih dirawat.
RSI Gondanglegi terdapat 6 orang meninggal dunia dan 25 orang dalam perawatan.
Puskesmas Gondanglegi ada 6 orang dirawat, RS. Ben Mari Pakisaji ada 1 orang meninggal dan 4 orang dirawat.
RSU Pindad Turen terdapat 3 orang pasien dalam perawatan, di RS Salsabila DS. Jatikerto Kecamatan Kromengan terdapat 4 orang meninggal dam 4 orang masih dirawat.
Di RSBK Turen masih ada 1 orang pasien dalam perawatan, RS Saiful Anwar Kota Malang terdapat 2 orang meninggal dunia dan 13 orang masih dirawat.
Sementara dua korban anggota Polri yang meninggal dunia bernama Bripka Andik, anggota Polsek Sumber Gempol Polres Tulungagung, di RS Wava Husada Kepanjen. Briptu Fajar Yoyok anggota Polsek Dongko Polres Trenggalek di RS Hasta Brata Batu.
Korban anggota Polri yang dirawat yakni Bripda Agmal Khan Muhammad, anggota Satuan Samapta Polres Trenggalek di RS Bhayangkara Batu.
Berdasarkan data terakhir yang dihimpun, ada 127 orang meninggal dunia dan 180 orang dalam perawatan intensif.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, kericuhan maut yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang usai tuan rumah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya di pekan ke-11 liga 1 2022/2023, Sabtu, 1 Oktober, kemarin, menewaskan 127 orang di lapangan sepak bola.
Pengumuman tewasnya ratusan orang meninggal dunia itu disampaikan langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta.
"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ungkapnya dalam konferensi pers di Malang, Minggu, 2 Oktober.