Bagikan:

JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menanggapi wacana Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi calon presiden (capres) di 2024. Usulan agar Megawati maju lagi dalam kontestasi lima tahunan itu itu disampaikan oleh Co-Founder Total Politik, Budi Adiputro dalam acara diskusi politik akhir pekan lalu.  

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, mengatakan akan menjadi hal yang spektakuler dan fenomenal apabila Megawati maju sebagai capres 2024 dari PDIP.  

"Sesuatu yang fenomenal dan spektakuler jika Bu Mega dicalonkan oleh PDIP di Pilpres 2024," ujar Viva kepada wartawan, Senin, 9 Januari. 

Sebab, lanjut Viva, selama ini publik hanya tahu bahwa yang akan maju sebagai capres dari PDIP hanya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani. 

"Karena selama ini publik difokuskan di figur Mbak Puan dan Mas Ganjar saja, sedangkan Bu Mega diposisikan menjadi important decision makers," katanya.

Menurut Viva, tidak ada yang bertentangan dengan undang-undang dasar (UUD) jika Megawati maju kembali sebagai capres. 

"Secara yuridis, jika PDIP mencalonkan Bu Mega, dalam periodesasi kepresidenan tidak melanggar UUD RI 1945 dan undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu karena Bu Mega hanya pernah menjabat satu periode," jelasnya.

Selain itu, kata Viva, Presiden ke-5 RI itu juga secara fisik masih memiliki stamina yang kuat. "Bahkan, dengan pengalaman yang dimiliki tentu semakin matang, bijaksana, dan jernih dalam proses pengambilan keputusan dan merumuskan kebijakan negara," tuturnya.

Meski begitu, Viva mengatakan, PAN tak mau ikut campur terkait urusan capres dari PDIP. Menurutnya, siapa pun capres yang maju dari partai banteng tentu adalah keputusan yang terbaik dari Megawati. 

"PAN membatasi diri tidak ikut campur urusan rumah tangga partai lain. Bagi PAN, semua dikembalikan ke PDIP saja. Apapun yang diputuskan oleh Bu Mega dan PDIP nantinya adalah pilihan terbaik bagi mereka," demikian Viva.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga, mengatakan usulan Megawati Soekarnoputri kembali maju sebagai capres di Pilpres 2024 sangat berpeluang.

"Menurut kami masuk akal. Sangat masuk akal, karena tidak ada yang salah," kata Eriko dalam diskusi politik yang digelar di Kopi Politik, Jakarta Selatan, Sabtu, 7 Januari. 

Menurut Eriko, Megawati menjadi satu-satunya tokoh di PDIP memegang hak untuk memutuskan siapa calon presiden yang diusung tahun depan. Sehingga, Megawati memiliki dua pilihan alternatif pilihan terkait Pilpres 2024 menggunakan hak itu untuk memilih dirinya sendiri untuk maju Pilpres atau memberikan kepada kader PDIP lain.

"Ini sama seperti tahun 2014 beliau beri haknya pada Pak Jokowi," kata Eriko menanggapi usulan yang disampaikan Budi Adiputro.