Bagikan:

BREBES - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meninjau wilayah terdampak banjir bandang di Kecamatan Jatibarang, Brebes, Senin 9 Januari.

Ganjar mengunjungi Desa Kemiriamba dan yang menjadi titik terparah Desa Jatibarang Kidul. Sebanyak 30 rumah warga rusak di daerah terdampak banjir bandang akibat luapan Sungai Cibiyuk yang terjadi pada Rabu 4 Januari itu.

Saat Ganjar datang, kondisi kerusakan masih terlihat. Beberapa tembok rumah jebol bahkan ada satu rumah yang dihuni 5 kepala keluarga ambruk.

"Kejadiannya mendadak pak, tiba-tiba air langsung menerjang. Ini banjir terparah sejak banjir dulu tahun 1991," kata salah satu warga.

Ganjar pun meninjau rumah-rumah warga yang roboh. Ia juga melihat kondisi sungai yang mepet dengan permukiman warga yang belum ditanggul.

"Ini mepet sekali ya dengan sungai, tanggulnya juga kurang tinggi. Ini bahaya," tuturnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau wilayah terdampak banjir bandang di Kecamatan Jatibarang, Brebes, Senin 9 Januari. (Ist)

Ganjar kemudian mengecek dapur umum untuk memastikan stok logistik aman. Ia juga menerima keluhan warga yang berharap diberikan bantuan pembangunan rumah serta peralatan sekolah anak-anak yang hanyut.

"Saya cek banjirnya sudah surut ya, tapi saya minta Dinas Pusdataru (Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang) untuk segera turun dan memperbaiki tanggul, karena itu kurang tinggi. Kalau tanggulnya diperbaiki, maka wilayah kampung ini bisa aman. Selain itu, saya minta juga penghijauan di wilayah hulu digiatkan lagi," ujarnya.

Laporan kepala desa, ada 30 rumah warga yang rusak akibat banjir bandang itu. Ganjar memastikan akan membantu perbaikan rumah warga yang rusak itu.

"Akan kita perbaiki, yang rusak ringan dan sedang akan dibantu dari Kabupaten Brebes, nanti yang rusak berat akan saya bantu sendiri dari Pemprov Jateng. Tinggal nanti didata dan diusulkan," jelasnya.

Selain itu, Ganjar juga meminta Kades mendata anak-anak yang kehilangan peralatan sekolah. Nantinya, seragam, buku, sepatu dan alat lain yang hanyut akan dibantu.

"Saya minta didata berapa anak sekolah yang kehilangan peralatannya, tadi saya lihat ada yang nggak sekolah karena nggak punya seragam. Dan yang paling penting saya minta ke Kades agar memastikan suplai logistik tidak boleh kurang," ujar dia.

Sementara itu, Ali (40), salah satu korban banjir mengatakan sangat senang didatangi Ganjar. Menurutnya, kehadiran Ganjar diharapkan dapat membantu persoalan warga.

"Ya senang sekali didatangi pak Ganjar, harapannya nanti dibantu mulai perbaikan rumah sampai kebutuhan lain termasuk kebutuhan anak sekolah," katanya.

Ali mengatakan, banjir bandang datang begitu cepat pada Rabu pukul 19.00 WIB. Ia tidak bisa menyelamatkan harta benda, hanya bisa berlari menyelamatkan nyawa keluarga.

"Ya harapannya juga pak Ganjar bisa merealisasikan penaludan sungai, karena ini belum ditalud. Juga bisa dinormalisasi agar lebih dalam," pungkasnya.

Di Desa Kemiriamba, Ganjar mengecek talud sungai yang jebol. Di lokasi sudah dibuat tanggul sementara menggunakan karung berisi pasir. Ganjar meminta agar tanggul segera diajukan dan segeta dibangun permanen supaya warga lebih aman.