DPRD DKI Minta Anies Koordinasi dengan Pengembang: Gunakan Apartemen Jadi Tempat Isolasi COVID-19
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Foto: Humas Pemprov DKI Jakarta)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI, Mohamad Taufik mengusulkan agar pengembang apartemen di Jakarta berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menambah kapasitas tempat tidur isolasi dan perawatan pasien COVID-19 menggunakan apartemen milik swasta yang belum terjual.

Saran ini didasarkan pada laporan sejumlah masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19 namun sulit mendapat ruang isolasi, baik rumah sakit rujukan maupun wisma karena banyak yang telah penuh.

"Saya berharap pengembang yang masih memiliki apartemen belum terjual, saya kira dengan sukarela harusnya menyerahkan atau meminjamkan apartemen itu untuk kepentingan perawatan yang terkena COVID-19 di Jakarta," kata Taufik di Jakarta, Sabtu, 26 Desember.

Menurut Taufik, antisipasi lonjakan kasus COVID-19 dengan menyiapkan ruang isolasi tak cuma menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama.

Oleh sebab itu, Taufik meminta pengembang untuk segera berkoordinasi dengan Pemprov DKI untuk menawarkan unit apatrtemennya sebagai ruang isolasi COVID-19. Hal itu dengan catatan, masyarakat yang menggunakan ruang isolasi tersebut tidak perlu membayar biaya operasional kamar alias ditanggung pemerintah. 

"Harusnya gratis lah, mau tidak mau menyumbang buat masyarakat. Ini bukan buat Gubernur Anies, bukan buat Pemda DKI, tapi buat masyarakat. Kan enggak diambil. Orang dipinjemin doang sampai beres, lalu dibalikin lagi," ucap Taufik.

Sebagai informasi, perkembangan kasus COVID-19 di DKI terus mengalami peningkatan. Per tanggal 25 Desember, pertambahan kasus COVID-19 di DKI mencapai rekor baru, yakni 2.096 kasus dengan akumulasi 171.871 kasus.

Sementara, kasus aktif atau orang yang masih dirawat dan melakukan isolasi karena belum dinyatakan negatif COVID-19 sebanyak 14.462. Tingginya kasus membuat keterpakaian tempat tidur isolasi dan ICU di 98 RS rujukan COVID-19 Ibu Kota melewati batas kekhawartiran yang ditetapkan WHO.

Per tanggal 20 Desember, persentase keterpakaian tempat tidur isolasi COVID-19 sebesar 85 persen. Artinya, telah terisi 5.691 pasien isolasi dari 6.663 tempat tidur yang disediakan.

Sementara, persentase keterpakaian tempat tidur ICU COVID-19 sebesar 80 persen. Artinya, telah terisi 722 pasien ICU dari 907 tempat tidur ICU yang disediakan.