JAKARTA - Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengaku, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jakarta tidak efektif. Penyebabnya bukan bersumber dari penularan COVID-19 warga ibu kota semata.
Menurut Prasetyo, sebagian penyumbang kasus virus corona di Jakarta berasal dari warga yang tinggal di wilayah penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
"DKI ini permasalahannya kan bukan orang DKI juga tapi penunjang DKI masuk ke Jakarta. Itu yang harus dibereskan juga, di samping-sampingnya DKI," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Februari.
Selain itu, faktor lain yang mengakibatkan tingginya kasus COVID-19 di DKI adalah 30 persen pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit rujukan DKI adalah warga penyangga.
Dampaknya, ada sebagian warga DKI yang kesulitan mencari tempat tidur perawatan COVID-19, baik isolasi maupun ruang ICU.
"Rumah sakit Jakarta sekarang pun sudah dipenuhi oleh penunjang Jakarta. Itu kan juga masalah. Jadi, kalau pendataan Jakarta kalau murni orang Jakarta saya rasa enggak seperti kondisi sekarang," tutur Prasetio.
BACA JUGA:
Oleh sebab itu, Prasetio meminta pemerintah daerah di wilayah Bodetabek untuk lebih menertibkan kepatuhan protokol kesehatan.
Selain itu, ia juga meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk lebih tegas dalam mengawasi kepatuhan protokol kesehatan bagi warga penyangga yang masuk ke Jakarta.
"PPKM di Bogor, Depok, Bekasi, itu harus tertib di sana nya. Kalau enggak tertib masuk Jakarta, ya percuma," tutur Prasetio.
"Jadi, saya minta kepada Pak Gubernur lebih tegas gitu aja. Kita ada Forkompimda (Forum Kominukasi Pimpinan Daerah) kok. Kumpulin forkompinda, apa yang harus kita kerjakan. Saya rasa itu bisa meminimalisir," lanjutnya.