Bagikan:

PAPUA - Sebanyak tiga titik pipa transmisi utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura jalur Kojabu mengalami pergeseran. Kondisi itu disebabkan gempa bumi yang belum lama ini berlangsung.

"Dengan adanya kejadian gempa bumi yang terjadi selama sepekan mengakibatkan jaringan pipa transmisi utama diamater 400 mili meter (mm) mengalami pergeseran sehingga tekanan air menjadi kecil," kata Direktur PDAM Jayapura Entis Sutisna, dikutip dari Antara, Senin 9 Januari.

Adapun tiga titik pipa milik PDAM yang mengalami pergeseran imbas gempa berada di jalan Kelapa Dua Entrop, kawasan Polsek di Jayapura, dan Jayapura Selatan.

Menurut Entis, dampak dari adanya gempa bumi tersebut mengakibatkan wilayah seperti Jayapura Utara dan Jayapura Selatan terganggu di mana debit air yang masuk menjadi kecil tidak seperti biasanya.

"Untuk itu kami minta maaf, selama masa perbaikian pipa tersebut maka sementara air dimatikan, agar memperlancar pengerjaan" ujarnya.

Dia memperkirakan pengerjaan akan berlangsung selama tiga hari.

"Gangguan tersebut semata-mata karena faktor alam, sehingga pengerjaan menggunakan excavator untuk itu membutuhkan waktu lama, agar air bisa kembali normal," tuturnya.

Dia menambahkan, berdasarkan hasil pemantauan tim teknik di lapangan, menunjukkan ada pelayanan yang tetap berjalan normal, di mana jalur Kojabu yang mensuplai untuk wilayah Abepura, Jayapura Utara, dan Jayapura Selatan masih bisa dimanfaatkan.

"Namun tekanan air yang masuk ke rumah-rumah pelanggan kecil tidak seperti biasanya," tandasnya.