Doni Monardo: Disiplin Protokol Kesehatan Menurun di Semua Daerah
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo (Foto: Dok BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo mengungkap, tingkat disiplin masyarakat melaksanakan protokol kesehatan dalam hal ini memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan atau 3M mengalami penurunan di semua daerah.

Doni mengatakan, menurunnya disiplin protokol kesehatan ini memicu peningkatan angka kasus aktif COVID-19 di Tanah Air.

"Tingkat disiplin masyarakat di hampir semua daerah mengalami penurunan. Awal November lalu tingkat kepatuhan memakai masker ada di kisaran 86,17 persen, namun di minggu-minggu selanjutnya mengalami penurunan," katanya, dalam video conference di Jakarta, Kamis, 24 Desember.

Kemudian setelah pemilu mengalami penurunan menjadi 84,93 persen. Hingga 24 Desember 2020, kedisiplinan masyarakat atas protokol kesehatan turun menjadi 80,34 persen

Sementara kepatuhan dalam menjaga jarak dan menghindari kerumunan, pada 1 November kepatuhan 81,87 persen, kemudian 8 November 80,62 persen, 15 November 80,15 persen.

Puncak penurunan terjadi pada tanggal 22 November 53,57 persen. Kata Doni, ini merupakan titik terendah. Namun, naik kembali pada 29 November 76,99 persen, 6 Desember 77,61 persen dan sedikit turun lagi ke posisi 76,87 persen hari ini.

"Ini perlu disadari, pemerintah tidak bisa kerja sendiri. Perlu gerakan masif melibatkan semua komponen masyarakat, terutama tokoh-tokoh nonformal yang dapat memberi pengaruh langsung ke masyarakat," tuturnya.

Doni mengaku optimis Indonesia akan melewati pandemi COVID-19 dengan baik, jika semua pihak bekerja ikhlas. Hal tersebut sudah terbukti di Jawa Timur di mana angka kasus penularan COVID-19 sangat tinggi sehingga semua daerah di provinsi tersebut berstatus merah.

Lebih lanjut, ia mengatakan, dengan kerja keras bersama pimpinan provinsi, kabupaten, dan kota dibantu oleh relawan membuat angka kasus positif turun luar biasa di awal November lalu. Presentase zona kuning sangat banyak saat itu, tapi memang berubah lagi akhir-akhir ini.

"Sebenarnya kalau kita sungguh-sungguh ingin kurangi kasus, kuncinya hanya satu, disiplin, patuh pada protokol kesehatan. Karena kita tahu penularan lewat aerosol, artinya kalau tidak jaga jarak dan pakai masker, maka dengan cepat bisa tertular, terlebih jika sekitarnya tidak menggunakan masker dan tidak jaga jarak," jelasnya.