JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengumpulkan jajarannya hari ini guna membahas kelanjutan proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
Proyek NCICD terbagi dalam tiga fase, yakni fase A, B, dan C. Fase A mencakup pembangunan tanggul pantai, sementara fase B dan C mencakup pembangunan tanggul laut atau yang dinamakan dengan Giant Sea Wall.
Pengerjaan tanggul pantai saat ini sudah mulai dilakukan. Sementara terhadap Giant Sea Wall, dalam rapat pimpinan (rapim) Pemprov DKI, Heru menginstruksikan jajarannya untuk mematangkan konsep pembangunan.
"Giant Sea Wall dalam perjalanan sejara dari 2007 lalu ada perubahan-perubahan sampai 2020. Nah, dari 2020 kita tajamkan lagi konsepnya seperti apa," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 3 Desember.
Pematangan konsep Giant Sea Wall yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI ditargetkan akan selesai dalam tiga bulan mendatang.
Setelah konsep dimatangkan, Heru akan menyerahkannya kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), sebelum akhirnya dilakukan pengerjaan secara bersama antara Pemprov DKI dan pemerintah pusat.
"Konsep itu kita serahkan kepada Bappenas supaya bisa sinergi terkait dengan pembiayaan itu juga akan dibahas. Konsep perencanaannya memang harus segera karena setelah ini ke Bappenas akan dilakukan diskusi dengan para kementerian terkait. Kira-kira kapan? Ya, mungkin dua-tiga bulan konsep ini selesai," urai Heru.
Pada Jumat, 23 Desember 2022, Presiden Jokowi mengingatkan agar pembangunan Giant Sea Wall harus segera dilanjutkan untuk mengurangi dampak banjir Jakarta, khususnya banjir rob.
Hal ini disampaikan Jokowi usai meresmikan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Urusan air laut yang masuk ke darat, untuk sementara saya kira tanggul laut sudah dikerjakan. Tetapi dalam jangka panjang, memang Giant Sea Wall itu harus juga segera dikalkulasi dan segera dimulai," ujar Jokowi.