JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (IKAL Lemhannas) Agum Gumelar melihat satu perbedaan pemerintahan yang mencolok saat Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dengan gubernur sebelumya, yakni Anies Baswedan.
Agum menilai, Heru kini bisa membuat pemerintah pusat dan Pemprov DKI lebih klop dalam menjalankan program pemerintahan.
Eks Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini memandang, kondisi tersebut dibutuhkan untuk mempersiapkan posisi Jakarta yang menjadi pusat bisnis global setelah tidak menjadi Ibu Kota.
"Pj Gubernur DKI Jakarta merupakan figur yang sedikit bicara tapi banyak bekerja. Pak Heru bisa membangun sinergi pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Itu kunci bagaimana Jakarta bisa sejajar dengan kota-kota besar di dunia," kata Agum di Jakarta, Senin, 2 Desember.
Pemprov DKI kini sedang mengakselerasi sejumlah proyek besar yang menjadi target prioritas Heru Budi Hartono. Proyek tersebut yakni sodetan Kali Ciliwung-Banjir Kanal Timur (BKT), kereta ringan atau Light Rail Transit/LRT Jakarta dari Velodrome ke Manggarai dan penambahan jalur kereta api dari stasiun Tanah Abang.
Selain itu, Heru Budi Hartono juga tengah menyiapkan terobosan dengan menggenjot pembangunan Transit Oriented Development (TOD) di kawasan Tanah Abang untuk menjadikan Jakarta sebagai denyut niaga nasional yang terkoneksi ke semua lini.
"Jakarta harus mempunyai konektivitas yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan regenerasi dalam hal sosio-ekonomi nasional," ucap mantan Gubernur Lemhannas itu.
BACA JUGA:
Agum Gumelar meminta seluruh anggota himpunan alumni peserta pendidikan Lemhannas itu untuk mendukung dan mengawal program prioritas Heru.
"Saya meminta seluruh anggota IKAL Lemhannas, terutama di DKI Jakarta kawal dan dukung pemerintahan Pj Gubernur DKI Pak Heru Budi Hartono sampai tuntas. Hal ihwal kebijakan kebijakannya dan pembangunan Jakarta harus didukung," imbuhnya.