Bagikan:

JAKARTA - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi merespons kosongnya stok vaksin COVID-19 untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Indonesia.

Nadia mengaku, stok vaksin Sinovac yang ditetapkan sebagai vaksin anak usia 6-11 tahun sudah habis sejak beberapa bulan lalu. Kini, pemerintah masih menunggu vaksin baru produksi PT Bio Farma untuk melanjutkan vaksinasi anak 6-11 tahun tersebut.

"Kita masih menunggu produksi dalam negeri untuk bisa segera digunakan," kata Nadia dalam pesan singkat, Senin, 2 Januari.

Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin vaksin COVID-19 anak 6 bulan hingga 11 tahun menggunakan Pfizer. Stok Pfizer di Indonesia juga masih dinyatakan cukup.

Namun, Kemenkes belum mengeluarkan surat keputusan kepada pemerintah daerah untuk menggunakan vaksin selain jenis Sinovac kepada anak 6-11 tahun.

"Kami masih menunggu rekomendasi dari WHO dan kajian dari ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) serta IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) untuk ke depan menggunakan Pfizer pada usia di atas 6 tahun," ungkap Nadia.

Secara umum, berdasarkan hasil sero survei, kekebalan imunitas penduduk Indonesia per Juli 2022 menyentuh angka 98,5 persen. Cakupan imunitas masyarakat ini meningkat dari bulan Desember 2021 yang menyentuh angka 87,8 persen.

Selama COVID-19 masih ada, kelompok yang paling berisiko untuk tertular virus coronan ini adalah orang yang berusia 18 tahun ke atas, terutama lansia.

"Kelompok ini (18 tahun ke atas) yang harus dikejar lebih dulu (vaksinasinya) karena mobilitasnya yang lebih tinggi. Jadi, ini yang sekarang harus dikejar sambil menunggu ketersediaan vaksin untuk anak," urai Nadia.

Sebagai informasi, vaksinasi anak usia 6-11 tahun telah dimulai sejak 14 Desember 2021. Sampai saat ini, Kemenkes masih menetapkan dua jenis vaksin untuk anak 6-11 tahun yakni Sinovac dan vaksin COVID-19 Bio Farma.

Pemberian vaksinasi untuk anak 6-11 tahun diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari melalui suntikan intramuskular di bagian lengan dengan dosis 0,5 mililiter.

Sasaran vaksinasi 6-11 tahun di Indonesia sebanyak 26,4 juta orang. Per tanggal 1 Januari 2023, capaian vaksinasi dosis pertama anak usia 6-11 tahun sebesar 82,21 persen, dosis kedua 66,74 persen, dan dosis ketiga 0,01 persen.