Sandiaga Uno Akui Dapat Banyak 'PR' dari Jokowi dan Ma'ruf Amin
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (Foto: Dok. Setpres)

Bagikan:

JAKARTA - Sandiaga Uno telah resmi dilantik sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menggantikan Wishnutama Kusubandio. Ia mengungkap, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberinya banyak tugas, di mana salah satunya adalah memastikan kesiapan destinasi super prioritas dalam satu tahun.

Sandiaga juga mengatakan, Jokowi mewanti-wanti dirinya untuk cepat bergerak menangani sektor pariwisata. Apalagi, saat ini situasi pandemi COVID-19 masih berlangsung.

"Saya dikasih waktu yang sangat singkat, satu tahun untuk beliau (Jokowi) bisa lihat kesiapan lima destinasi super prioritas tapi dari 360 derajat aspek," katanya, dalam acara serah terima jabatan (sertijab) Menparekraf, di Gedung Sapta Pesona Kantor Kemenparekraf, Rabu, 23 Desember.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga menyebut bahwa Presiden Jokowi adalah sosok yang sangat detail. Bahkan, ia diharapkan bisa melihat kesiapan lima destinasi super prioritas tersebut dari segala aspek, mulai dari yang terbesar hingga yang paling kecil.

"Beliau itu sangat detil. Dari tari-tariannya, kostumnya, seni budaya, talenta, SDM (sumber daya manusia), pelayanan, dan sebagainya," tuturnya.

Tak hanya mendapat tugas untuk mempersiapkan destinasi wisata, kata Sandiaga, dirinya juga diminta untuk memperhatikan Calendar of Events (CoE). Acara-acara yang dimaksud mulai dari acara berskala kecil, medium, hingga besar alias berskala dunia.

Sandi sapaan akrabnya mengatakan dirinya juga mendapat pesan dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Salah satunya terkait sektor ekonomi kreatif yang jadi penarik ekonomi Indonesia serta pencipta lapangan kerja untuk masyarakat.

Lebih lanjut, Sandi berujar, Wapres Ma'ruf meminta dirinya untuk melakukan pendekatan yang betul-betul holistik terkait sektor ekonomi kreatif sambil tentunya menjalankan protokol COVID-19 dengan disiplin.

Selain itu, kata Sandi, Ma'ruf meminta beberapa produk pariwisata yang sudah berjalan hingga kini untuk dilakukan inovasi-inovasi. Misalnya, wisata halal, desa wisata, dan beberapa kegiatan lainnya yang menyentuh aspek ekonomi rakyat.

"Rencana dan strategi ke depan, kita harus get to work. Karena we don’t have much time. Kita butuh adaptasi, inovasi, dan kolaborasi. Kita lakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara," ucapnya.