Saham Saratoga Semakin Terbang, Efek Sandiaga Uno Dilantik Jokowi Jadi Menparekraf?
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memperkenalkan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang baru (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Bagikan:

JAKARTA - Sandiaga Salahuddin Uno telah resmi dilantik sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menggantikan Wishnutama Kusubandio. Proses serah terima jabatan (sertijab) dari Wishnutama ke Sandi berlangsung di Gedung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Desember.

Pria yang akrab disapa Bang Sandi tersebut diketahui adalah pemegang saham pengendali sekaligus pendiri PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Saham perusahaan berkode SRTG itu lagi-lagi melonjak setelah kemarin juga ditutup menguat signifikan pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu 23 Desember, saham SRTG melejit hampir 11 persen ke level Rp3.950 per lembar saham. Pada penutupan kemarin, saham Saratoga berada di level Rp3.560 per lembar saham.

Foto: Dok. RTI

Total perdagangan saham SRTG hari ini mencapai 18,99 juta lembar dengan nilai transaksi Rp76,49 miliar. Kapitalisasi pasar Saratoga di BEI mencapai Rp10,72 triliun.

Padahal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini terjerembab 0,24 persen ke level 6.008,71. IHSG hari ini bahkan sempat menyentuh level 5.900-an.

Sebagai informasi, dalam perombakan kabinet 2020 Jokowi-Maruf, Sandiaga diberi amanah menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama.

Nama Sandi mulai mencuat di dunia politik setelah berhasil menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama Anies Baswedan pada 2017. Tapi dia meninggalkan kursi Wakil Gubernur untuk berkontestasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 bersama Prabowo Subianto. 

Lahir di Pekanbaru pada 28 Juni 1969, Sandiaga Uno adalah anak terakhir dari dua bersaudara dari pasangan Razif Halik Uno (Henk) dan Rachmini Rachman (Mien). Sandiaga menikah pada pada 1996 dengan Nur Asiah dan dari pernikahannya tersebut dikaruniai tiga anak; Anneesha Atheera Uno, Amyra Atheefa Uno, dan Sulaiman Saladdin Uno.

Profil Sandiaga Uno

Sandiaga Salahuddin Uno, salah satu pemegang saham terbesar emiten PT Saratoga Investama Sedaya Tbk berkode saham SRTG. Mantan wakil gubernur DKI dan calon wakil presiden Prabowo Subianto. Sandiaga Uno merupakan seorang pengusaha papan atas di Indonesia. 

Nama Sandi mulai mencuat di dunia politik setelah berhasil menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama Anies Baswedan pada 2017. Tapi dia meninggalkan kursi Wakil Gubernur untuk berkontestasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 bersama Prabowo Subianto. 

Lahir di Pekanbaru pada 28 Juni 1969, Sandiaga Uno adalah anak terakhir dari dua bersaudara dari pasangan Razif Halik Uno (Henk) dan Rachmini Rachman (Mien). Sandiaga menikah pada pada 1996 dengan Nur Asiah dan dari pernikahannya tersebut dikaruniai tiga anak; Anneesha Atheera Uno, Amyra Atheefa Uno, dan Sulaiman Saladdin Uno.

Seperti dikatakan sebelumnya, sebelum berkecimpung di dunia politik politik Sandiaga Uno dikenal sebagai pengusaha. Dalam sebuah kesempatan, Sandiaga mengatakan bahwa awal karier bisnisnya berawal dari pekerjaan financial consultant. Pada 1997 saat Indonesia dilanda krisis, Sandiaga mengaku ia menjadi korban PHK di tempatnya bekerja. Ia lalu mencari pekerjaan baru namun tidak kunjung berbuah hasil. 

Awal kariernya sebagai konsultan keuangan tidak mulus. Tidak jarang Sandiaga dipandang sebelah mata oleh perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasanya.

Namun bukan berarti Sandiaga menyerah begitu saja. Hingga akhirnya setelah 6 bulan mengalami kesulitan, sebuah perusahaan yang menggunakan jasa Sandiaga. 

Pada 1998 bersama dengan sahabatnya, Edwin Soerjadjaja, Sandiaga lalu mendirikan Saratoga Capital. Perusahaan tersebut bergerak di bidang sumber daya alam dan infrastruktur. 

Mengutip Warta Ekonomi, Saratoga bekerja dengan mengumpulkan investasi untuk mengakuisisi perusahaan ‘sakit’, lalu membenahi kinerja perusahaan tersebut. Setelah perusahaan membaik, aset perusahaan dijual dengan harga lebih tinggi. Perusahaan yang berhasil dikelola Saratoga dan dijual kembali adalah PT Dipasena Citra Darmaja, PT BTPN, dan PT Astra Microtronics.