Risma Jadi Mensos, Eri Cahyadi: Beliau Selalu Tak Tega Lihat Orang Susah
Eri Cahyadi (Instagram pribadi)

Bagikan:

SURABAYA - Wali Kota Surabaya terpilih Eri Cahyadi bangga dengan Tri Rismaharini (Risma) yang menjadi menteri sosial. Eri berbicara pengalaman saat sama-sama pernah bekerja di Pemkot Surabaya. 

"Kami sebagai warga Surabaya, dan mantan birokrat Pemkot Surabaya yang pernah bekerja bersama beliau, tentu sangat bangga dengan kabar ini. Kami mendoakan beliau sukses mengemban amanah mulia ini," kata Eri Cahyadi kepada wartawan, Rabu, 23 Desember.

Eri Cahyadi optimistis Risma akan mampu menghadirkan transformasi di Kemensos melalui pendekatan teknologi informasi (TI). Risma di Pemkot Surabaya memang dikenal sebagai pelopor e-government yang menjadi rujukan banyak daerah di Tanah Air.

"Pendekatan TI sangat relevan untuk pendataan warga miskin secara terintegrasi. Saya kira Bu Risma pasti sudah punya big picture tentang ke depan bisa memadukan antara database kependudukan dan warga miskin. Semuanya bisa diintegrasikan, saya yakin Bu Risma sudah punya gambaran dan bisa mengeksekusinya," papar Eri.

Dia lantas mengingat sejumlah tugas yang pernah dikerjakan bersama tim Pemkot Surabaya atas arahan Risma terkait pendataan warga kurang mampu. 

"Ketika itu, kami di lingkungan Pemkot Surabaya diberi tugas untuk menginntegrasikan data kemiskinan. Atas arahan beliau, lalu lahirlah aplikasi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), SKM (Surat Keterangan Miskin) online, dan SKBK (Surat Keterangan Bantuan Kesehatan) online," kata mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tersebut. 

"Dengan sistem terintegrasi, semua problem warga bisa cepat terselesaikan, baik terkait jaminan kesehatan, bedah rumah, beasiswa, bantuan makanan gratis tiap hari, dan sebagainya," sambung Eri Cahyadi.

Menurutnya, salah satu ciri yang paling menonjol dalam kepemimpinan Risma adalah tidak mau menyusahkann warga dalam mengurus segala layanan dari pemerintah. Risma selalu menginginkan warga semudah mungkin mendapat layanan, baik itu dalam bentuk jemput bola maupun memakai aplikasi teknologi.

"Misalnya dengan pendataan warga miskin dengann sistem MBR tersebut, para pengurus RT dan RW bisa langsung update data warga yang membutuhkan bantuan dari pemerintah tanpa harus warga mendaftar sendiri wira-wiri ke kelurahan atau kecamatan," jelasnya.

Terkait warga miskin, Risma sambung Eri Cahyadi adalah sosok yang penuh perhatian. 

"Bahasa Surabaya-nya, Bu Risma itu enggak tegoan (tidak tega) melihat warga susah. Makanya di Surabaya beliau bikin program pemberian makanan gratis untuk lebih dari 30.000 warga setiap hari. Makanan diantar ke rumah warga langsung setiap pagi," ujarnya. 

"Bu Risma juga memperbaiki panti sosial, merawat anak jalanan, bahkan sebagian anak jalanan yang dirawat dan diberi beasiswa kini sukses jadi pengusaha dan eksekutif perusahaan nasional," imbuh Eri.

Eri Cahyadi optimistis Risma mampu mengemban amanah sebagai Mensos dengan baik. Apalagi Risma tipikal pekerja keras.

“Kalau soal urusan pekerjaan, Bu Risma itu orangnya total, pekerja keras, karena bagi beliau, jabatan itu amanah yang harus dipertanggungjawabkan sampai akhirat. Berkali-kali beliau mengingatkan kita semua, kalau main-main dengan jabatan, hukumannya sampai akhirat," tutur Eri.