JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menegaskan, tiga orang warga negara Indonesia (WNI) yang dilarang pulang ke Indonesia oleh pemerintah China tidak terjangkit virus corona. Mereka hanya tidak memenuhi standar kesehatan.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Judha Nugraha menyebut, saat ini mereka telah dipulangkan ke asrama di Wuhan dan Xianning.
"Untuk tiga teman-teman ini tidak memenuhi kesehatan untuk terbang. Oleh karena itu dilarang untuk naik pesawat otoritas RRT dan dikembalikan ke asrama. Yang bersangkutan bukan lantas terkena virus corona, tidak," kata Judha di Kantor Kemlu, Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 3 Februari.
Judha menjelaskan, awalnya tiga mahasiswa WNI tersebut sudah dijemput oleh tim evakuasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan sudah berada di Bandara Wuhan, Provinsi Hubei.
Namun, mereka tidak lolos pemindaian (screening) kesehatan berupa pengecekan suhu tubuh. Akhirnya, mereka dilarang meninggalkan Wuhan oleh otoritas Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
BACA JUGA:
"Mereka seperti sedang kurang fit, mungkin, badannya. Habis demam atau habis batuk," ucapnya.
Kata Judha, hal terpenting yang dilakukan pemerintah saat ini adalah menjaga pasukan logistik dan kebutuhan dasar tiga WNI yang tidak bisa dipulangkan tersebut. Selain itu, pemerintah juga menjaga kondisi mental mereka.
"Untuk itu, kita sudah siapkan tim psikolog yang bisa memberikan layanan konseling via telepon kepada mereka," ungkap Judha.
"KBRI Beijing segera menghubungi pihak asrama masing-masing dan juga warga setempat untuk bisa membantu mereka," tambahnya.
Sebagai informasi, pemerintah telah memulangkan 238 WNI dari Provinsi Hubei, China, terkait serangan virus corona. Meski demikian, ada tujuh orang yang tidak dapat dipulangkan ke Tanah Air karena berbagai alasan.
Tiga orang tidak bisa dipulangkan lantaran tidak lolos pemindaian oleh Pemerintah China sehingga mereka dilarang keluar dari Wuhan. Sedangkan, empat lainya, memilih untuk tetap bertahan di kota tersebut dengan alasan masing-masing.
"Kalau yang empat orang tak mau pulang karena alasan keluarga. Tentunya, itu adalah pilihan pribadi masing-masing. Karena sifat dari pemulangan ini adalah pemulangan sukarela," tutup Judha.