Ada Kemungkinan Pasien COVID-19 Bisa Dipulangkan Setelah Lima Hari
Ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso (Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebut dua warga negara Indonesia (WNI) yang kini dinyatakan positif mengidap virus corona atau COVID-19 dalam keadaan baik. Mereka akan dirawat intensif selama lima hari kedepan, sebelum mereka diizinkan pulang. 

Terawan bilang, dalam lima hari ke depan, pihak Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso akan melakukan swap, yakni pengambilan sampel cairan tubuh dari pasien ibu dan anak berusia 64 dan 31 tahun tersebut. 

"Kita lihat kondisi badannya. Kalau mau dipulangkan, ya bisa. Biasanya setelah lima hari kita swipe ulang. Kalau memang ini sehat dan negatif, ya kita pulangkan," ucap Terawan di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin, 2 Maret. 

Terawan mengklaim, saat ini kedua pasien positif corona tersebut dalam kondisi yang cukup baik, meskipun masih mengalami batuk-batuk. "Dia ada di ruang isolasi, terpisah sendiri gedungnya, di ruang isolasi RSPI, rumah sakit rujukan nasional untuk penyakit infeksi," ujarnya. 

Perawatan yang dilakukan terhadap dua pasien tersebut, kata Terawan, layaknya merawat orang terjangkit flu. Penyembuhannya berupa self limited disease, yakni peningkatan imunitas tubuh. 

"Mereka diberikan vitamin, diberi makanan sehat. Penyakit ini kan bukan karena bakteri tapi karena virus. Kalau imunitas sudah dinaikkan, sudah pasti sembuh sendiri," ungkap Terawan. 

Langkah selanjutnya, pemerintah melakukan survillance tracking atau melakukan penelusuran lebih lanjut. Caranya, mencari orang-orang yang pernah mengalami kontak jarak dekat dengan pasien, menelusuri lingkungan sekitar tempat tinggal, rumah sakit yang pernah dikunjungi. 

"Kita cek untuk mewaspadai. Bukan berarti semua harus di-swap. Harus inget ya, tidak semua orang kontak itu menjadi sakit atau positif corona," tutup dia

Sebagai informasi, dua warga terjangkit virus COVID-19 setelah melakukan kontak dengan seorang warga negara Jepang. Temuan tersebut merupakan kasus pertama di wilayah Indonesia, yang selama ini pemerintah mengaku belum ada penyebaran virus.

Pengumuman soal adanya warga yang terjangkit virus corona ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini menjadi pasien perdana yang positif terinveksi virus dari China ini. 

"Minggu yang lalu ada informasi, bahwa ada orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan di cek di sana ternyata positif corona. Tim dari Indonesia langsung menelusuri orang Jepang ini ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu dengan siapa ditelusuri dan ketemu," kata Jokowi di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin, 2 Maret.

Setelah ditemukan, dari hasil penelusuran terdapat dua orang yang lantas positif terjangkit virus COVID-19 akibat berhubungan dengan warga Jepang tersebut. Adapun hubungan keduanya adalah ibu dan anak yang berusia 64 tahun dan 31 tahun.

"Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ungkap Jokowi.