Misteri Kematian Pasien Negatif COVID-19 di Singapura
Ilustrasi foto (Jair Lazaro/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Salha Mesbee, pasien COVID-19 ke-15 Singapura meninggal. Kematiannya jadi pertanyaan, pasalnya Mesbee sudah dinyatakan negatif. Putrinya mengungkap cerita Mesbee kepada Berita Mediacorp.

Sebelumnya, Salha (58) mengidap COVID-19 setelah berlibur ke Turki bersama suaminya pada 26 Maret. Ia meninggal lima hari lalu (30/4) setelah melewati perawatan yang cukup panjang. Salha merupakan pasien termuda yang meninggal karena COVID-19 di Singapura.

Menurut penuturan anak tertuanya, Siti Noraisah Ali, seminggu sebelum kematian ibunya, ia ditelepon seorang dokter yang mengatakan ibunya sudah sembuh dari virus corona. "Mama dipastikan bebas dari COVID-19. Sayangnya, tubuhnya tidak dapat bertahan," kata Noraisah (37) kepada Channel News Asia.

Noraisah bilang kendati telah bebas COVID-19 kondisi ibunya tetap memburuk. Pasalnya dampak infeksi virus sudah mencapai bagian otak dan harapan untuk sembuhnya kecil. 

Ayah dan dua saudara lelaki Noraisah juga terpapar COVID-19. Mereka semua dirawat di Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong. Ketiganya telah dinyatakan pulih dan sudah dipulangkan lebih dulu sementara Salha tetap dirawat intensif setelah menderita komplikasi.

 

Menurut Noraisah, ibunya tidak punya riwayat penyakit lain. "Dia dirawat di unit perawatan intensif karena paru-paruya lemah dan tekanan darah rendah. Kemudian menyebar ke organ lain seperti ginjal dan jantungnya," kata Noraisah.

Harapan sempat timbul ketika Mesbee dinyatakan bebas virus corona. Namun karena komplikasi yang dideritanya, nyawanya tak dapat tertolong lagi.

Karena ibunya telah dinyatakan bebas virus, keluarga diizinkan membawa pulang jasad almarhumah untuk disemayamkan. "Kami benar-benar khawatir tidak diizinkan melihatnya untuk yang terakhir kalinya. Karenanya kami sangat berterima kasih. Kami senang bisa membawanya pulang dan melakukan ritual penguburan dengan normal," beber Noraisah.