Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah pihak mendorong agar pemerintah mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari kota-kota di China yang terjangkit virus corona dan kembali ke Indonesia.

Diketahui, sebanyak 243 WNI, baik pekerja dan mahasiswa berada di enam wilayah yang dikarantina akibat penularan virus korona. Enam kota tersebut adalah Wuhan, Xianing, Xuangxi, Jingzu, Xianyang, dan Xian.

Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengaku Kemlu dan Kementerian Kesehatan telah membahas opsi evakuasi WNI dalam video conference bersama perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di China.

Bahkan, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, dan Prancis juga telah menyampaikan keinginan evakuasi warganya kepada pemerintah China. Namun, sampai saat ini pemerintah China belum mengizinkan kemungkinan evakuasi.

"Semua (keinginan evakuasi) dari kita dan negara-negara itu bergantung dari sejauh mana pemerintah RRT (Republik Rakyat Tiongkok) bisa memberikan pertimbangan-pertimbangan dan saran tindakan evakuasi tersebut. Apakah bisa evakuasi langsung kembali ke negara asal, atau dipindahkan ke wilayah Tiongkok lain," kata Faizasyah di Gedung Kemlu, Jakarta Pusat, Senin, 27 Januari. 

Sampai saat ini, pemerintah China masih mengisolasi sejumlah kota yang terjangkit virus corona. Faizasyah bilang, yang bisa dilakukan pemerintah Indonesia saat Ini baru hanya melakukan kesiapan teknis jika China sudah memberi izin evakuasi.

"Ketika terbuka kesempatan untuk melakukan evakuasi dan kondisi di lapangan sudah memungkinkan, evakuasi baik dipindahkan ke wilayah yang tidak terpapar atau bisa kembali ke Indonesia bisa dilakukan. Namun, semuanya kembali pada konfirmasi dari pihak China bahwa evakuasi bisa dilakukan," jelas dia.

Faizasyah menegaskan hingga saat ini tak ada satupun WNI yang terindikasi mengidap penyakit virus Corona. Selagi menunggu konfirmasi lanjutan dari China, pemerintah memastikan WNI tetap bisa mendapatkan atensi kesehatan yang intensif. Masyarakat lain diminta membantu mengangkat mental WNI di China agar tidak terlalu khawatir akan keselamatannya.

Sementara, untuk memenuhi kebutuhan logistik atau kebutuhan dasar WNI yang terbatas, KBRI telah menyiapkan bantuan dengan serangkaian proses perizinan dari pemerintah China.

"Sekarang, mereka dalam kondisi baik dan masih bisa menerima supply logistik dari pasar dan toko setempat. Logistik sudah disiapkan oleh KBRI, tapi masih harus dibahas lebih lanjut pemerintah setempat. Kita bisa bayangkan, dalam kondisi diisolasi, tidak mudah orang luar memasukkan logistik," jelas Faizasyah.