JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara di dunia untuk lebih waspada soal penyebaran virus corona. Beberapa negara sudah melakukan evakuasi terhadap warganya yang berada di pusat penyebaran virus tersebut, di Wuhan, China. WHO mengimbau negara-negara di dunia untuk mendeteksi setiap kasus corona yang terjadi, mengisolasi, serta mengobati penderita yang sudah positif terinfeksi.
Peringatan tersebut dikeluarkan karena jumlah penderita virus corona yang terus bertambah. Dilansir theguardian.com, WHO akan kembali membentuk komite ahli untuk menetapkan status kasus wabah virus corona ini sebagai keadaan darurat. Apalagi, hari ini, Kamis, 30 Januari, tercatat 7.783 kasus corona di dunia, dengan korban meninggal mencapai 170 orang.
"Seluruh dunia harus waspada sekarang. Seluruh dunia perlu mengambil tindakan dan siap untuk setiap kasus yang datang dari pusat penyakit," ucap Kepala Program Darurat Kesehatan WHO, Dokter Michael Ryan.
Ryan dan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji atas keterbukaan informasi dan tindakan penanganan China terhadap kasus tersebut di Wuhan, dan wilayah lain yang menjadi pusat penyebaran virus corona. Namun, penahanan virus corona di China itu baru sebatas mengurangi bahayanya saja, tidak menghilangkannya.
"Meskipun jumlah di luar China masih relatif kecil, mereka memiliki potensi wabah yang jauh lebih besar," kata Ryan.
BACA JUGA:
Mengevakuasi warga negara asal dari Wuhan
Sementara itu di Wuhan, evakuasi warga negara asing sudah berhasil dilakukan oleh Jepang dan AS. Lewat pesawat yang disewa Pemerintah Jepang, 206 warga mereka diboyong dari Wuhan ke Tokyo. Mereka tiba di Jepang pada Rabu, 29 Januari, pagi.
Dari ratusan orang yang dievakuasi dua di antaranya menunjukan gejala pneumonia setelah discan. Namun apakah positif terjangkit virus corona, hal itu belum bisa dikonfirmasi. Sementara tujuh orang lainnya dengan gejala batuk dan demam akan menjalani tes.
Sementara itu penumpang lain yang sudah sampai di Tokyo, harus dikarantina dan tidak diperkenankan bergaul dengan orang selama 14 hari.
Sementara AS, telah memboyong 240 warganya ke California. Kementerian Luar Negeri AS mencatat, sekitar 1.000 warga tinggal di Wuhan. Karenanya, evakuasi mereka dilakukan bertahap.
Sedangkan Indonesia sendiri, sudah siaga mengevakuasi WNI di Wuhan. Tentara Nasional Indonesia (TNI) AU telah menyiapkan tiga pesawatnya untuk memboyong 243 WNI yang ada di Wuhan.
Hal itu diumumkan langsung oleh Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Fajar Adrianto. Katanya, mereka juga sudah menyiapkan personel dari batalion kesehatan.
"Kita masih stand by, TNI AU yang jelas siap, kapanpun diberangkatkan siap," tegas dia.