JAKARTA - Pemerintah Selandia Baru mengumumkan pada Minggu bahwa pihaknya akan melarang masuk siapa pun dengan kewarganegaraan apa pun yang berangkat dari wilayah China, terkait ancaman penyebaran virus corona.
Larangan tersebut berlaku mulai Senin 3 Februari besok, dan efektif untuk jangka waktu 14 hari dengan peninjauan setiap 48 jam, bagi semua pengunjung asing yang berangkat dari China maupun hanya transit di sana.
Pemberlakukan larangan bersamaan dengan adanya imbauan perjalanan dari Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru untuk warga mereka, dalam tingkatan paling tinggi, yakni agar tidak pergi ke China.
“Kami telah diimbau oleh petugas kesehatan untuk mengambil langkah pendekatan pencegahan, sementara masih ada keraguan tentang bagaimana cara virus corona ditularkan,” kata Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dalam pernyataan tertulis, seperti dikutip dari Reuters.
Bagaimanapun, warga negara Selandia Baru dan anggota keluarga mereka tetap bisa masuk ke negara itu, namun diwajibkan untuk melakukan isolasi diri selama 14 hari setelah kedatangan mereka.
BACA JUGA:
Sejauh ini belum ada konfirmasi kasus virus corona di Selandia Baru. Keputusan tersebut menyusul keputusan serupa yang diumumkan oleh pemerintah Australia pada Sabtu 1 Februari, setelah ada 12 kasus pasien terinfeksi virus corona di sana.
Penangguhan penerbangan langsung ke China dilakukan oleh maskapai Australia, Qantas Airways, dan maskapai Selandia Baru, Air New Zealand.
Australia juga mengumumkan akan melakukan evakuasi terhadap warga negaranya di Wuhan, dalam operasi gabungan dengan Selandia Baru.
Langkah itu dikritik oleh sejumlah petugas kesehatan karena pemerintah Australia berencana menempatkan warga yang dievakuasi di Christmas Island, pulau kecil yang berjarak sekitar 1.500 kilometer dari Australia, yang juga digunakan sebagai penampungan pengungsi asing pada 2002 hingga 2018.
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt menyebut bahwa ia berharap warga negara Australia dievakuasi secepatnya dari Wuhan, dengan tim medis dan alat medis keliling yang siap siaga.
“Para petugas telah siap di pos mereka untuk menerima masyarakat yang tiba dari Wuhan, dan kami memperkirakan penerbangan akan dilakukan dalam waktu 24 jam ke depan,” kata Hunt.