PPP: Masuknya TKA China ke Makassar Tidak Tepat saat PPKM Darurat
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Fraksi PPP DPR Achmad Baidowi mengkritik adanya 20 orang tenaga kerja asing (TKA) asal China yang masuk ke wilayah Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, pada hari pertama PPKM Darurat Jawa Bali.

"Masuknya 20 TKA China ke Makassar saat PPKM Darurat sangat tidak tepat dari aspek waktu," ujar Baidowi, Senin, 5 Juli.

Menurutnya, meskipun TKA tersebut sudah melalui prosedur kedatangan orang asing, yakni melalui karantina, namun karena waktunya bersamaan dengan PPKM Darurat membuat publik merasa ada perlakuan khusus. 

"Padahal sebenarnya mungkin sudah sesuai ketentuan, namun informasi yang terbatas menyebabkan kecurigaan publik," katanya.

 

Awiek, sapaannya, mengaku sama sekali tidak anti terhadap investasi. Ketua DPP PPP itu juga memahami ada kebutuhan tenaga kerja untuk proyek program strategis nasional. Namun, karena waktu yang tidak tepat maka menyebabkan tanggapan yang keliru di masyarakat.

 

"Beda halnya ketika kedatangan TKA tersebut tidak barengan dengan PPKM Darurat, maka publik tidak ada kecurigaan dan kecemburuan. Ini juga mengulang peristiwa masuknya TKA ketika berbarengan dengan larangan mudik beberapa waktu lalu," jelas Awiek.

Karenanya, legislator Jawa Timur itu mengimbau pemerintah untuk memerhatikan sensitifitas publik. Dikatakannya, setiap kebijakan harus disinkronkan dengan hal yang lainnya agar maksud yang baik tidak disalahpahami. 

 

"Jangan sampai upaya maksimal dari pemerintah memutus mata rantai penyebaran COVID diganggu oleh hal-hal yang sebenarnya bisa diantisipasi," kata Awiek.

 

Pihak imigrasi memastikan masuknya 20 TKA China itu tak masalah karena merupakan penerbangan domestik.

"Kedatangannya ke Sultan Hasanuddin yang tidak bersifat internasional itu tidak ada masalah," kata Kepala Divisi Imigrasi Wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) Dodi Karnida saat dimintai konfirmasi, Minggu, 4 Juli.