Pemerintah Sudah Antispasi Potensi Cuaca Ekstrem, DPR: Masyarakat Tak Perlu Resah Sehingga Terganggu Aktivitas Ekonominya
Awan mendung di sebagian wilayah DKI Jakarta. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Komisi V DPR mengapresiasi antisipasi pemerintah pusat dan daerah terhadap potensi cuaca ekstrem saat momentum libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengungkapkan, dalam rapat kerja pada 13 Desember lalu, Kementerian PUPR juga telah melaporkan penyelesaian Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi sebagai bendungan kering yang berfungsi sebagai pengendali banjir.

Kemudian, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas juga melaksanakan siaga SAR terkait libur panjang akhir tahun dengan menempatkan personel dan alat utamanya di berbagai lokasi strategis.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) saat akhir tahun 2022 di Jakarta.

"Dengan berbagai persiapan pemerintah untuk mengantisipasi hujan ekstrem saat Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 yang sudah baik di atas, maka masyarakat tidak perlu resah sehingga terganggu aktivitas perekonomiannya," ujar Suryadi, Rabu, 28 Desember.

Legislator PKS itu mengimbau kepad pemudik agar tak perlu kebingungan dalam membuat rencana perjalanan. Sebab menurut BMKG, cuaca Jabodetabek masih dalam kategori aman karena intensitas hujan diperkirakan adalah hujan ringan hingga sedang.

"Soal informasi adanya potensi badai, kami meminta semua pihak berhati-hati dalam penggunaan istilah karena hujan esktrem dan badai itu berbeda. Jangan sampai karena perbedaan informasi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," kata Suryadi.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta dan BNPB sepakat untuk memanfaatkan TMC saat akhir tahun 2022 di Jakarta. TMC digunakan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang hingga badai jelang pergantian tahun 2023.

Hal ini diungkapkan saat Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menemui Kepala BNPB Suharyanto di Graha BNPB, Jakarta Timur.

Suharyanto mengungkapkan, kerja sama modifikasi cuaca menggunakan peralatan khusus ini juga dilakukan bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta TNI Angkatan Udara.

"Dengan potensi hujan sudah bicara dalam waktu dekat, BNPB bekerjsama dengan Provinsi DKI nanti pelaksanannya BRIN dan TNI AU, penganggarannya dari BNPB juga, kita melaksanakan TMC. Nanti, mudah-mudahan ketika hujan lebat tidak mengganggu dalam proses pergantian tahun," kata Suharyanto, Selasa, 27 Desember.