JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melakukan reshuffle terhadap 6 kementerian dalam waktu dekat ini. Namun, belum ada kepastian enam kementerian yang dimaksud.
Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing menilai, Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle 2 menteri yang sudah dipastikan ada reshuffle adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, serta Menteri Sosial Juliari Peter Batubara karena berurusan dengan KPK. Sementara, empat menteri lainnya direshuffle berdasarkan hasil evaluasi.
"Yang sudah pasti 2 kementerian karena berurusan dengan Kuningan (KPK). Nah, kemudian presiden sejatinya melakukan evaluasi kepada seluruh kementerian lainnya. Yang dievaluasi adalah kinerja, penggunaan APBN, integritas, kapabilitas, manager skill, leadership, dan loyalitas. Hasil evaluasi bisa dipertimbangkan untuk melakukan reshuffle," kata Emrus dihubungi VOI, Selasa, 22 Desember.
Kemudian, berdasarkan pengamatan selintas Emrus, ada empat kementerian lain yang nilai evaluasi menterinya di bawah 80 dan dipertimbangkan direshuffle. Yaitu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto Perdagangan, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.
"Kemenkes ini karena masalah kita saat ini adalah menanggulangi COVID-19, ini perlu dipikirkan sosok yang bisa melakukan penanangan COVID-19 secara lebih efektif dan masif," katanya.
BACA JUGA:
Sementara, Fachrul perlu diganti karena saat ini Indonesia sedang menghadapi perilaku masyarakat yang kerap membawa isu politik identitas terkait religiositas. "Perilaku ini perlu diperhatian dan perlu ada evaluasi menteri agama," katanya.
Selanjutnya, Emrus melihat, di publik muncul wacana pergantian Mendag Agus Suparmanto karena kinerjanya. "Menurut saya ini perlu dievaluasi karena mendag ini berpacu dengan ekspor di tengah COVID-19, dan kalau ekspor kita tidak signifikan ini perlu evaluasi," kata dia.
Terakhir adalah Wishnutama karena Emrus melihat, selama pandemi COVID-19 ini, tak ada terobosan dan strategi baru yang diambil. "Saya melihat, ekonomi kreatif ini, apa sudah membangun ekonomi yang signifikan? Kemudian, pariwisata memang kita lesu karena COVID-19, tapi saya tidak melihat ada perubahan yang signifikan dari terobosan yang dibuat," ujar Emrus.
Buatnya, enam menteri ini perlu diganti dengan sosok baru dan bukan pergeseran menteri. "Jangan berpindah tempat, mending sosok yang baru di 6 kementerian ini. Menteri lain tetap pada posisinya. Sebab, kalau digeser, maka akan ada penyesuaian dengan jabatan barunya," kata dia.
Presiden Jokowi dikabarkan akan melakukan perombakan terhadap enam menterinya yang saat ini duduk di Kabinet Indonesia Maju. Kabar ini disampaikan Ketua DPP Partai Keadilan Bangsa (PKB) Faisol Riza.
"Saya dengar bakal ada enam posisi yang kena tapi bisa jadi lebih," kata Faisol kepada wartawan, Senin, 21 Desember.
Selain perombakan kursi menteri, Ketua Komisi VI DPR RI ini juga menyebut akan terjadi perubahan di pos wakil menteri berupa penambahan jumlah. Hanya saja Faisol tak memaparkan siapa saja menteri yang akan direshuffle.
Namun, berdasarkan bocoran yang diterimanya, Jokowi akan mengisi kabinetnya itu dengan anak muda. "(Kabinet, red) bakal diisi oleh anak-anak muda biar kabinet makin dinamis," ungkapnya.
Perihal kepastian pelaksanaan reshuffle ini makin terang setelah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyebut sosok baru yang akan duduk di kursi menteri akan diperkenalkan ke publik pada Selasa, 22 Desember. Namun, jadwal pastinya menunggu waktu dari Presiden Jokowi.
"Tentunya akan diperkenalkan kepada publik oleh bapak presiden, yang waktunya menyesuaikan waktu bapak presiden, bisa pagi atau siang,” kata Heru kepada wartawan.