Bagikan:

JAKARTA - Pesawat Qantas yang terbang dari Singapura ke London terpaksa melakukan pendaratan darurat di Azerbaijan karena kesalahan indikator di kokpit.

Penerbangan QF1 berangkat dari Terminal 1 Bandara Changi pada pukul 00.44 pada hari Jumat. Pesawat ini sebelumnya memang mengalami penundaan penerbangan selama 49 menit.

Pesawat itu dijadwalkan tiba di Bandara Heathrow pada pukul 14.15 pada hari yang sama, dilansir dari Channel News Asia, Jumat 23 Desember.

Flight radar menunjukkan, pesawat tujuan Heathrow telah mengudara selama sekitar sembilan jam setelah berangkat dari Bandara Changi. Tiba-tiba pesawat ini berbelok 180 derajat di dekat perbatasan Georgia.

Menurut situs web Flightradar24 Swedia, Airbus 380 mengeluarkan “7700” – kode komunikasi untuk keadaan darurat – sebelum melakukan pendaratan tak terjadwal di Bandara Internasional Heydar Aliyev di Baku .

Pesawat mendarat dengan selamat sekitar pukul 11.07 pagi dan disambut oleh layanan darurat di landasan.

“Penerbangan kami dari Singapura ke London telah melakukan pendaratan tak terjadwal di Bandara Baku di Azerbaijan setelah pilot menerima indikator kesalahan intermiten di kokpit,” kata juru bicara Qantas.

"Insinyur akan memeriksa pesawat sebelum melanjutkan perjalanannya."

Pihak bandara bilang, pesawat yang mengangkut 356 penumpang meminta mendarat tiba-tiba karena asap yang muncul di kompartemen kargo.