Bagikan:

JATENG - Melimpasnya air Sungai Kaliombo mengakibatkan banjir merendam jalur pantai utara (Pantura) Pati. Akibatnya kepadatan arus lalu lintas terjadi di jalur tersebut pada Senin 19 Desember.

Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya, faktor utama penyebab terjadinya banjir tersebut karena urgennya penghijauan di Pegunungan Kendeng.

"Jika tidak segera ditangani, tentunya setiap musim penghujan akan mengakibatkan banjir di wilayah bawah, terutama di sepanjang aliran sungai yang menampung air dari kawasan pegunungan tersebut," katanya di Pati, Senin 19 Desember, dikutip dari Antara.

Jebolnya tanggul Sungai Kaliombo di Desa Ketitang Wetang, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Jumat 16 Desember juga satu aliran dengan sungai yang meluap hingga di Jalur Pantura.

Kerusakan tanggul tersebut juga sudah diperbaiki dengan pembuatan tanggul sementara.

Untuk memperbaiki tanggul rusak tersebut, melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) agar prosesnya lebih cepat agar tidak melimpas ke pemukiman warga.

Kusrin, salah satu warga Desa Ketitang Wetan mengungkapkan, ketinggian genangan banjir di jalan mencapai 20-an sentimeter, sehingga mengakibatkan kepadatan arus lalu lintas karena kendaraan yang melintas harus mengurangi kecepatannya.

Selain itu, kata dia, Jalur yang menghubungkan Provinsi Jateng dengan Jawa Timur itu juga banyak lubang sehingga pengendara harus hati-hati.

Ia memperkirakan air mulai meluap ke jalan raya sekitar Senin 19 Desember pukul 02.00 WIB, setelah kawasan Pegunungan Kendeng kembali diguyur hujan deras.

Selain menimbulkan genangan banjir di jalan raya, banjir juga merendam akses jalan di permukiman warga Desa Ketitang Wetan dengan ketinggian bervariasi.