Bagikan:

JAKARTA - Jet tempur tak berawak terbaru Turki Kizilelma melakukan penerbangan perdananya, menurut video yang dibagikan oleh Chief Technology Officer (CTO) Baykar Selçuk Bayraktar pada Hari Rabu.

"Kami tidak bisa menyimpannya lagi di tanah. Itu terbang! Terima kasih kepada Tuhan kami," kata Bayraktar di Twitter, melansir Daily Sabah 14 Desember

Sistem Kendaraan Udara Tempur Tak Berawak Nasional (MIUS), bernama Kizilelma (Apel Merah) ini memiliki kemampuan deteksi rendah dan kecepatan hipersonik, adalah proyek penting dan strategis, karena diharapkan dapat memastikan kemandirian.

Jet tempur drone cepat Kizilelma mewakili perluasan kemampuan yang signifikan, untuk pengintaian yang bergerak lambat dan drone pembawa rudal.

Ini akan mampu lepas landas dan mendarat di kapal induk landasan pacu pendek, termasuk kapal serbu amfibi andalan Turki TCG Anadolu.

Perusahaan mengatakan, Kizilelma yang bermanuver secara otonom akan mampu beroperasi bersama-sama dengan pesawat yang dipiloti dan dapat membawa rudal udara-ke-udara.

Diketahui, jet tempur tanpa awak diproyeksikan untuk melakukan banyak aksi militer, seperti serangan strategis, dukungan udara jarak dekat (CAS), serangan rudal, penindasan pertahanan udara musuh (SEAD) dan penghancuran pertahanan udara musuh (DEAD).

Selain itu, Kizilelma diproyeksikan mampu terbang selama lima jam dan mencapai kecepatan hingga 800 kph (500 mph atau Mach 0,64).

Drone baru Turki yang ditenagai oleh mesin jet menunjukkan fitur eksterior yang mirip dengan jet tempur generasi kelima. Baykar mengatakan, selain misi drone konvensional, Kizilelma akan dapat melakukan serangan udara ke udara.