Bagikan:

JAKARTA - Eli Cohen menyelesaikan mengirimkan transmisi laporan hasil pengamatannya, saat ia ditangkap oleh aparat keamanan Suriah pada 19 Januari 1965. Bukan sembarang laporan, karena itu berisi informasi sensitif, mengingat Cohen adalah sosok intelijen, menjadikan laporan terakhir yang dikirimnya.

"Laporan terakhir Cohen adalah tentang diskusi di Staf Umum Suriah dengan partisipasi presiden saat itu Amin Al-Hafez," kata Direktur Mossad (badan intelijen Israel) David Barnea saat meresmikan sebuah museum untuk mengenang Cohen di kota pesisir Herzliya, melansir Times of Israel 12 Desember.

Cohen, seorang imigran Yahudi ke Israel dari Mesir, direkrut oleh Mossad dan dikirim secara rahasia ke Damaskus, tempat dia beroperasi dari tahun 1961 hingga 1965.

Informasi yang dihimpun dan dikrim oleh Cohen dinilai Israel terbukti penting, dalam kekalahan pasukan Suriah saat Perang Enam Hari tahun 1967, seperti mengutip Reuters.

Banyak spekulasi seputar penangkapan Cohen. Beberapa orang berpendapat Cohen gagal mengikuti prosedur dan berusaha mengirimkan terlalu banyak pesan, yang menarik perhatian orang-orang Suriah.

david barnea
Direktur Mossad David Barnea. (Twitter/@IsraelHayomEng/Oren Ben Hakoon)

Yang lain menyalahkan atasan Cohen, dengan mengatakan dia berada di bawah tekanan besar untuk memberikan informasi baru, yang menyebabkan penangkapannya.

Hampir 60 tahun kemudian, Barnea memberikan jawaban, meskipun tidak jelas.

"Saya akan menghormati tempat suci ini dan mengungkapkan, untuk pertama kalinya, setelah penelitian mendalam yang dilakukan baru-baru ini, bahwa Eli Cohen tidak ditangkap karena jumlah transmisi atau tekanan dari kantor pusat untuk mengirimkan data terlalu sering," terang Barnea.

"Eli Cohen ditangkap karena transmisinya dicegat dan ditriangulasi oleh musuh. Ini sekarang menjadi fakta intelijen," ungkapnya.

Dihukum karena spionase, Cohen digantung di Damaskus akhir tahun itu. Suriah, yang masih berperang dengan Israel, menolak memulangkan jenazah Cohen ketika itu.

Barnea memuji "kontribusi Cohen untuk keamanan Israel" dan mengatakan badan intelijen nasional Israel akan terus mencari lebih banyak informasi tentang waktu yang dihabiskan Cohen di Suriah.

Selain itu, dia juga bersumpah untuk melanjutkan pencarian jenazah Cohen.

tentara israel
Tentara Israel di Gurun Sinai dalam Perang Enam Hari Tahun 1967. (Wikimedia Commons/HAN MICHA)

"Eli Cohen adalah salah satu agen terbaik kami," ujar Barnea, memuji "semangat juang, keberanian, nilai-nilai dan pengabdian" Cohen, mengatakan dia berfungsi sebagai "sumber inspirasi" untuk semua personel Mossad.

"Kita semua belajar darinya, bahkan hari ini, dari Zionismenya, pengorbanannya dan dedikasinya," puji Barnea.

Pada Februari 2021, dilaporkan bahwa Rusia, bekerja sama dengan otoritas Suriah dan di bawah permintaan Israel, sedang mencari jenazah Cohen di area kamp pengungsi Yarmouk, Damaskus selatan untuk dipindahkan ke Israel.

Bulan berikutnya, sebuah benda yang diyakini milik Cohen dilaporkan dipindahkan ke Israel. Mengutip sumber pemerintah Suriah yang tidak disebutkan namanya, laporan Israel mengatakan pada saat itu bahwa barang itu bisa berupa dokumen atau pakaian Cohen.

Namun, Kantor Perdana Menteri Israel saat itu Benjamin Netanyahu, membantah laporan tersebut dan masih belum diketahui apakah benda seperti itu benar-benar ada.

Barnea mengatakan, Mossad akan menyumbangkan dokumen asli yang berisi transmisi Cohen ke museum baru yang didirikan untuk mengenangnya.