Bagikan:

MAGELANG - Satuan Brigadir Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Jawa Tengah, melakukan simulasi pengamanan dari ancaman aksi teror di kawasan objek wisata Candi Borobudur. Dalam simulasi tersebut, ada skenario penyanderaan dari wisatawan dan ada penemuan bom.

Bahkan, ada bom yang diledakkan dalam simulasi ini. Menurut Wakil Komandan Satuan Brimob Polda Jateng AKBP Arif Agung, bom yang meledak itu adalah temuan yang dihancurkan di tempat apabila bom ini penanganan tidak bisa dibawa atau dipindah.

"Jadi semua itu simulasi yang menggambarkan kejadian sebenarnya, ditemukan bom, ada penyanderaan di objek wisata atau objek vital dan penanganan seperti tahapan tadi," kata Arif, seperti dilansir dari Antara, Sabtu, 17 Desember.

Dia kemudian mengatakan, pelaksanaan simulasi ini untuk menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2023. Mereka melakukan latihan dengan diaplikasikan langsung melalui simulasi di objek vital, contohnya di kawasan wisata Candi Borobudur.

"Menghadapi Natal dan Tahun Baru sehingga kami melaksanakan simulasi di tempat-tempat atau objek wisata yang menjadi prioritas pemerintah sehingga kami bisa mengantisipasi kejadian-kejadian yang dianggap itu suatu teror," tuturnya.

Arif menyampaikan personel yang terlibat dalam simulasi ini berasal dari Satuan Brimob Polda Jateng dari Detasemen Gegana dibantu personel Polresta Magelang dan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Borobudur dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC).

"Kami berkolaborasi dalam simulasi ini karena apabila ada kejadian di objek vital wisata Candi Borobudur akan melibatkan semua pihak dari pengamanan pertama kemudian dari pengamanan objek-objek yang lain, kami harus kerja sama dengan stakeholder yang lain," ujar Arif.

Selain di Candi Borobudur, katanya Satuan Brimob Polda Jateng juga akan melakukan simulasi yang sama di tempat lain, yakni di Stasiun Kereta Api di Semarang pada Minggu (18/12).

"Kebetulan besuk Minggu kami juga lakukan simulasi di stasiun di Semarang. Jadi di tempat-tempat keramaian seperti ini, karena libur Natal dan Tahun Baru cukup ramai," katanya.

General Manager Unit Borobudur Jamaludin Mawardi menyampaikan hari ini dilaksanakan simulasi penanganan ancaman terorisme seandainya terjadi di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur mengingat Candi Borobudur merupakan salah satu objek vital nasional.

"Saya kira simulasi ini sangat tepat dilaksanakan, apalagi dengan kejadian beberapa waktu lalu terjadi bom bunuh diri di Bandung," katanya.

Menurut dia keamanan di objek wisata Candi Borobudur perlu ditingkatkan dan hari ini didukung dari Satuan Brimob Polda Jateng diadakan simulasi penanganan aksi teror.

Ia menuturkan hal ini membuktikan bahwa pengelola Candi Borobudur, baik itu PT TWC maupun Balai Konservasi Borobudur dan semua pemangku kepentingan perlu bekerja sama bagaimana mengamankan Borobudur, apalagi nanti dalam waktu dekat juga akan disibukkan dengan libur Natal dan Tahun Baru yang biasanya wisatawan akan bertambah banyak.

"Pengamanan menjadi prioritas utama kami sehingga simulasi ini dilaksanakan," katanya.