JAKARTA - Sekelompok teroris tiba-tiba datang ke kawasan perumahan elite Citra Land Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Mereka menyandera warga yang tinggal dan berkantor di perumahan itu.
Para teroris melakukan penyanderaan dan pengancaman terhadap tiga orang warga dengan melakukan penyekapan dan penodongan senjata api.
Tim Gegana Satuan Brimobda Sulawesi Tenggara yang mendapat informasi terkait aksi terorisme itu, langsung bergerak cepat menuju ke lokasi kejadian.
Setibanya di lokasi, Tim Gegana mendapatkan serangan dan perlawanan dari kelompok teroris yang berjumlah delapan orang. Sempat terjadi lima kali ledakan bom selama proses pembebasan sandera berlangsung.
Tim Gegana berhasil menguasai keadaan dan menetralisir situasi dalam tempo tak lebih dari tiga puluh menit.
Keseluruhan teroris berhasil dilumpuhkan. Lima dinyatakan tewas di tempat dan tiga orang lainnya berhasil ditangkap hidup.
Usai mengamankan para teroris yang tersisa, Tim Jibom bergerak melakukan pengamanan bahan peledak. Tim melakukan penghancuran dua bom milik teroris yang masih tersisa.
Selain bahan peledak dan senjata api, kelompok teroris memiliki bahan kimia berbahaya yang disiapkan untuk menyerang aparat.
Unit Kimia Biologi Radioaktif (KBR) bergerak melakukan pengamanan bahan kimia berbahaya dengan menggunakan berbagai peralatan KBR.
Tenang, ini semua hanya simulasi yang digelar Tim Gegana Brimob Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara pada Kamis, 25 November.
Komandan Satuan Brimob Polda Sultra Kombes Pol Adarma Sinaga mengatakan, simulasi tersebut merupakan agenda latihan rutin dari satuannya yang biasa digelar setiap bulan.
BACA JUGA:
"Ini latihan rutin setiap bulan yang bertujuan untuk memberikan kemampuan, pengetahuan, dan koordinasi antarunit untuk melakukan sebuah penanganan tindakan penanggulangan serangan teroris maupun pelaku kejahatan yang menggunakan senjata api dan bahan peledak," kata dia dikutip dari Antara.
Adarma menuturkan pihaknya tidak memiliki alasan khusus mengenai pemilihan Citraland Kendari sebagai tempat latihan karena semua tempat memiliki potensi dan berisiko menjadi sasaran aksi terorisme.
"Kami pilih tempat ini karena semua tempat memiliki potensi tetapi kami menilainya untuk beberapa tempat yang mungkin saja sebuah serangan terjadi," jelasnya.
Dia menampik bahwa latihan tersebut terkait dengan menjelang perayaan Hari Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
"Ini kegiatan rutin, semua waktu bisa menjadi satu potensi kejadian serangan sehingga setiap saat bisa kita siapkan untuk bisa digerakkan," ungkapnya.
Dalam latihan ini, Satuan Brimob Polda Sultra mengerahkan 90 personel dari berbagai unit mulai dari Unit Wanteror, Unit Penjinak Bom, dan Unit Kimia Biologi Radioaktif (KBR).