JAKARTA - H (36) sopir pembunuh majikan di Sunter Jakarta Utara, mengakui perbuatan jahatnya dilatarbelakangi karena sakit hati terhadap majikannya. Hal ini terjadi lantaran sang majikan, RC sering mencaci-maki dirinya. Bahkan kata H, dirinya kerap dibanding-bandingkan oleh orang lain.
Dihadapan kepolisian dan sejumlah awak media, H mengaku sakit hati disebut bodoh oleh majikannya. Terlebih, apa yang dilakukan oleh pelaku selalu dianggap salah dimata RC.
“Saya salah sedikit dimarahin, itu disamain sama orang lain. Dia lebih pintar, saya bodoh, tapi masih dipake. Pokoknya dihinalah, dibanding-bandingkan,” kata H kepada wartawan di Polsek Tanjung Priok, Jumat, 16 Desember.
“Tidak pernah bagus, paling buruk,” sambungnya.
H juga mengakui bila sebanarnya tidak ada niatan untuk membunuh M (76). Namun saat kejadian korban tidak memberitahukan harta RC, kemudian dia juga berteriak, sehingga terpaksa membekapnya hingga kehabisan napas.
“Kalau waktu itu tidak ada niatan membunuh, karena (M) sempet teriak. Akhirnny disitulah (terjadi penganiayaan-red),” ucapnya.
Di sisi lain, H menyebutkan motif pembunuhannya juga ingin merebut harta majikannya. Tujuannya untuk membayar utang-utangnya sebesar Rp50 juta, usai menggelar hajatan sunatan anaknya.
BACA JUGA:
“Kalau diitung-itung 50 juta,” ujarnya.
Seperti diketahui, hasil pemeriksaan sementara pelaku pembunuhan wanita lanjut usia (lansia) di perumahan mewah Inti Griya Sentosa, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, terungkap bahwa pelaku yang bekerja sebagai sopir, mengaku sakit hati. Lantaran dendam, ia membunuhnya, serta ingin menguasai harta korban.
“Pelaku sebagai sopir selalu disalah-salahkan dan selalu di caci-maki di depan umum. Kemudian pelaku sakit hati hingga pelaku melakukan tindak kekerasan terhadap korban,” kata Kapolsek Tanjung Priok Kompok M. Yamin dalam pesan singkat, Kamis, 15 Desember
Lebih lanjut ,Yamin juga mengatakan bahwa pelaku ternyata baru bekerja kepada keluarga korban sejak 2 bulan yang lalu.
Yamin melanjutkan, kronologis dari kejadian itu berawal ketika pelaku diminta oleh RC kembali ke rumah di Inti Griya Sentosa, Sunter.
Saat di rumah, kebetulan ada M (76). Saat pelaku menemui M, ia langsung membekap dan memukulnya hingga gigi korban lepas.
“Dibekap sama dicekik, 2 gigi copot karena korban sempat melawan. Saya temukan gigi 2,” ujar Yamin.