JAKARTA - Sejumlah orang yang ikut aksi demonstrasi menuntut pembebasan Rizieq Shihab di sekitar Istana Negara ditangkap polisi. Pantuan VOI di lokasi, Mereka yang ditangkap menggunakan baju koko warna putih.
"Kalau masih ada yang membandel, akan ditangkap paksa karena melanggar Undang-Undang Kekarantinaan Kesehatan," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto, di lokasi aksi, Jumat, 18 Desember.
"Kami bertindak atas kemanusiaan. Virus corona masih ada dan jangan anda menambah lagi. Segera membubarkan diri. Jika ada perlawanan kami akam melakukan penangkapan," kata Heru.
Sambil dia menyatakan itu, polisi mendorong massa yang beraksi ini dipukul mundur dari Patung Kuda ke arah Stasiun Gambir, lewat dari Jalan Medan Merdeka Selatan.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menegaskan tidak akan mengeluarkan izin keramaian terkait rencana aksi demonstrasi dari elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti-Komunis (ANAK) NKRI.
Aksi demonstrasi ini menuntut pembebasan Rizieq Shihab yang saat ini ditahan terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan.
Sebanyak 12.500 personel gabungan TNI-Polri, dan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta dikerahkan untuk mengawal aksi demonstrasi 1812 di sekitaran Istana Negara, Jakarta Pusat.
Sedianya, aksi demonstrasi ini menuntut pembebasan Rizieq Shihab yang saat ini ditahan terkait kasus dugaan penghasutan dan pelanggaran protokol kesehatan. Namun, tidak semua aparat langsung diterjunkan.
"Untuk kekuatan (pengamanan) ada 5.000 personel kita turunkan," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus.
Sementara sebanyak 7.500 personel disiagakan atau dicadangkan. Saat ini mereka ditempatkan di beberapa titik yang nantinya akan dikerahkan jika situasi dianggap tak kondusif.
"Ada 7.500 yang kita siapkan cadangan. Cadanganya di mana? di Monas, di DPR juga di Polda serta di batalion-batalion oleh tentara," kata Yusri.